(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada awal jam perdagangan sesi AS, hari Rabu, kembali tertekan turun dan diperdagangkan di sekitar $74.34 per barel.
Harga minyak mentah WTI turun di tengah ketakutan akan dinaikkannya kembali tingkat suku bunga oleh the Fed pada bulan depan yang bisa mengurangi permintaan akan minyak mentah.
Indeks saham AS goyah belakangan ini di tengah keprihatinan bahwa Federal Reserve AS akan tetap mempertahankan kebijakan moneter yang ketat untuk waktu yang lebih lama agar supaya inflasi benar-benar berhasil dibuat turun.
Sentimen pasar pada umumnya memandang kebijakan moneter Federal Reserve AS kemungkinan akan tetap ketat pada bulan – bulan yang akan datang, meskipun ada tanda-tanda bahwa ekonomi AS dan global akan bisa tergelincir masuk ke resesi.
Selain itu, munculnya ketakutan yang baru akan kondisi perbankan di AS yang dipicu oleh First Republic Bank dan pembicaraan mengenai berakhirnya batas hutang AS ikut membebani harga minyak mentah WTI turun.
Para trader saham prihatin dengan laporan penghasilan perusahaan kuartalan dari First Republic Bank yang lebih buruk daripada yang diperkirakan, termasuk ada arus keluar dari deposit yang cukup besar.
Dengan ini, turunnya harga minyak mentah WTI mengabaikan laporan dari Energy Information Administration (EIA). Laporan dari EIA menunjukkan bahwa inventori minyak mentah AS turun sampai 5.1 juta barel dibandingkan dengan minggu lalu dengan penurunan yang jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebesar – 1.5 juta barel saja.
Support & Resistance
Support” terdekat menunggu di $74.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $73.47 dan kemudian $72.31. “Resistance” yang terdekat menunggu di $75.61 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $76.30 dan kemudian $77.61.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.



