(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi pada penutupan pasar hari Selasa beragam dengan harga kopi Robusta naik ke tertinggi 15 tahun. Menguatnya dolar pada hari Selasa membuat harga kopi Arabika turun sementara kekhawatiran akan persediaan membuat harga kopi Robusta naik.
Harga kopi Arabika Juli di ICE New York turun $2.60 (1.37%) menjadi $186.80. Harga kopi Robusta Juli di ICE London naik 0.92%.
Harga kopi Robusta hari Selasa lalu naik karena ekspor kopi turun setelah the General Department of Vietnam Customs melaporkan ekspor kopi Vietnam April turun 22% dari bulan lalu menjadi 163,607 MT dan ekspor Januari –April turun 5.5% dari tahun lalu menjadi 716,580 MT.
Harga kopi Robusta naik karena kekhawatiran akan hujan deras yang akan menurunkan hasil kopi di Indonesia, negara penghasil kopi robusta terbesar ke tiga dunia. Sebagai tambahan permintaan akan kopi robusta naik karena kenaikan permintaan dari pemanggang dan konsumen yang mencari kopi yang lebih murah untuk mengatasi inflasi yang tinggi.
The International Coffee Organization (ICO) melaporkan pada 4 Mei ekspor kopi global 2022/23 dari Oktober – Maret turun 6.4% dari tahun lalu menjadi 62.295 juta kantong.
The Colombia Coffee Growers Federations melaporkan pada Kamis lalu ekspor kopi Colombia di bulan April turun 15% dari tahun lalu menjadi 719,000 kantong
Harga kopi Arabika naik setelah persediaan kopi arabika turun selama tiga bulan terakhir dan tercatat terendah 5 1/4 bulan di 639,096 kantong pada hari Selasa.
Cecafe melaporkan pada 19 April bahwa Ekspor kopi hijau Brazil bulan April turun 14% dari tahun lalu menjadi 2.39 juta.
The Honduran Coffee Institute melaporkan bahwa ekspor kopi bulan Maret naik 14% dari tahun lalu menjadi 1.097 juta kantong.
Harga kopi turun karena kondisi kering di perkebunan kopi di Brazil sehingga bisa melanjutkan panen. Menurut Laporan Somar Meteorologia hari Senin curah hujan di Minas Gerais 0.4 mm atau 6% dari rata-rata pada minggu ini sampai 7 Mei.
Harga kopi naik karena Cuaca El Nino meningkat, sehingga akan mengurangi produksi kopi global. Laporan dari US Climate Prediction Centre pada 13 April cuaca EL Nino antara Agutus dan Oktober akan 94% dari 74% bulan lalu. Jika cuaca El Nino berlangsung akan membawa hujan deras di Brazil dan kekeringan di India, mengganggu produksi kopi.
Harga kopi Robusta naik setelah pedagang Volcafe memperkirakan bahwa pasar kopi robusta global di 2023/24 defisit 5.6 juta kantong setelah Indonesia penghasil kopi Robusta ke tiga terbesar di dunia produksinya turun 20% dari tahun lalu menjadi 9.6 juta kantong, hasil terendah dalam 10 tahun karena kerusakan tanaman akibat curah hujan yang tinggi di daerah perkebunan.
ICO memperkirakan pasar kopi global 2022/23 defisit meluas menjadi 7.3 juta kantong dari 7.1 juta kantong di 2021/22
Perkiraan ICO produksi global di 2022/23 meningkat 1.7% dari tahun lalu menjadi 171.27 juta kantong. Konsumsi kopi global di 2022/23 meningkat 1.7% dari tahun lalu menjadi 178.53 juta kantong.
Harga kopi naik setelah USDA melaporkan bi annual report, mengurangi perkiraan produksi kopi 2022/23 turun 1.3% menjadi 172.8 juta kantong dari perkiraan Juni 175 juta kantong. Perkiraan persediaan kopi global 2022/23 juga turun 1.7% menjadi 34.1 juta kantong dari perkiraan Juni 34.7 juta kantong.
Laporan USDA – FAS pada 22 Nopember memperkirakan produksi Brazil di 2022/23 diturunkan 2.6% menjadi 62.6 juta kantong dari perkiraan sebelumnya 64.3 juta kantong.
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $181 , berikut ke $177. Resistant pertama di $190 dan berikut ke di $ 198.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
https://www.vibiznews.com/2023/05/15/review-minggu-ke-ii-mei-kopi-gula-kakao/