(Vibiznews – Commodity) – Harga Karet Jepang pada hari Selasa turun dari kenaikan tiga hari berturut-turut karena menguatnya yen Jepan dan data industri Cina mengurangi permintaan.
Harga karet Nopember di The Osaka Exchange (OSE) turun 0.6 yen atau 0.3% menjadi 210.1 yen ($1.56) per kg.
Harga karet September di The Shanghai Futures Exchange (SHFE) naik 15 yuan atau 0.1% menjadi 11,910 yuan ($1,723.07) per ton.
Indeks Nikkei Jepang dibuka rata-rata 0.12% .
https://www.vibiznews.com/2023/05/31/rekomendasi-harian-indeks-nikkei-31-mei-2023/
Aktivitas pabrik Cina turun di Mei, menambah tekanan pada ekonomi Cina setelah pemulihan dari pandemi Covid-19..
Data PMI dan survey sektor jasa dilaporkan pada hari Rabu. Keuntungan dari perusahaan industri turun di awal 4 bulan pertama 2023, menurut data pada hari Sabtu.
Mitsubishi Motors Corp akan melanjutkan menghentikan produksi di Cina di bulan Mei sehingga terjadi gejolak bagi pembuat mobil Jepang itu untuk menghadapi permintaan akan pasar dunia.
https://www.vibiznews.com/2023/05/31/rekomendasi-harian-hang-seng-31-mei-2023/
Yen Jepang menguat 0.26% terhadap dolar 140.08 sehingga harga asset di Jepang lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang diluar yen.
Musim monsoon di Asia Tenggara mengganggu produksi karet di Thailand. The national Water Command Centre (NWCC) mengeluarkan peringatan akan ada banjir besar pada beberapa propinsi dari Sabtu sampai Kamis ( 27 Mei menjadi 1 Juni).
Pasar Asia diperdagangkan sebagian besar di wilayah positif hari Selasa, karena investor memuji prospek AS mencegah gagal bayar utang besar pada 5 Juni.
Harga karet Juni di Singapore Exchange SICOM turun 0.2% menjadi 133.2 sen USD.
Analisa tehnikal untuk karet dengan support pertama 195 yen dan berikut 185 yen. Resistant pertama di 214 yen dan berikut ke 223 yen.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting