(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung pada penutupan pasar hari Jumat naik dari harga terendah bulanan, karena kekeringan di area tanam di Midwest, juga karena menguatnya pasar modal dan harga minyak mentah.
Harga jagung Juli naik 16.5 sen (2.78%) menjadi $6.09 per bushel. Harga jagung mingguan masih naik 5 sen seminggu ini.
Laporan Ekspor Mingguan dari FAS sebesar 186,695 MT jagung dijual seminggu sampai 25 Mei. Sesuai dengan perkiraan. Negara tujuan tertinggi Mexico sebesar 172k MT.
Ekspor yang belum dikirim dari persediaan lama sebesar 1.503 bbu sampai 25 Mei. Masih kurang 36% dari total tahun lalu dan sudah 84.6% dari perkiraan WASDE.
Persediaan baru yang sudah dipesan sebesar 312.6k MT dalam minggu ini, perkiraan teratas.
Laporan USDA jagung yang digiling sebesar 415.74 mbu dipakai membuat etanol di bulan Apri. Penurunan 4.7% dari bulan Maret tetapi sama dengan tahun sebelumnya.
Total Penggunaan jagung sebesar 64.8% dari perkiraan WASDE sampai April sebesar 3.4 bbu.
Laporan Pengawas Kekeringan di AS pada minggu ini di daerah produsen jagung kekeringan naik 8% menjadi 34% secara keseluruhan. Juga kekhawatiran ketika musim padas membuat kelembaban berkurang di Iowa dan Illinois.
StoneX memperkirakan hasil jagung Brazil 133.75 MMT naik 2.2 MT dengan 103 MMT untuk panen ke dua. Ekspor jagung Brazil 385k MT di bulan Mei berkurang 1.09 MMT dikirim tahun lalu.
Pembelian Cina hanya positif pada minggu ke dua sejak pertengahan April setelah seminggu terjadi pembatalan sehingga pembelian negatif. Penjualan ekspor di tahun marketing 2023/24 masih sedikit diatas perkiraan.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama $5.78 berikut ke $5.62. Resistant pertama $6.00 dan berikut ke $6.12.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
https://www.vibiznews.com/2023/05/16/review-harga-jagung-gandum-kedelai-laporan-wasde/