(Vibiznews – Commodity) Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Rabu diperdagangkan di dalam rentang harga yang sempit di sekitar $1.930 setelah sebelumnya pada hari Selasa sempat turun tajam. Yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun tetap tenang di dekat 3.75% menjelang testimoni Powell.
Harga emas tetap tertekan di bawah, jatuh untuk keempat kalinya berturut-turut di tengah menguatnya dolar AS dan sentimen pasar yang buruk yang disebabkan oleh Cina.
Indeks dolar AS berada pada posisi bertahan di 102.60 sementara berusaha mempertahanan tren naik tanpa bisa naik. Meskipun demikian, ketakutan akan geopolitik antara AS dengan Cina membebani sentimen di pasar dan membatasi kenaikan di tengah permintaan terhadap dolar AS yang safe – haven.
Baru-baru ini, Menteri Urusan Luarnegeri Cina berkata bahwa AS telah mendistorsi janji politiknya kepada Cina. Sebelumnya pada hari Selasa, Presiden AS Joe Biden menyebut Presiden Cina Xi Jinping sebagai seorang diktator dan mengibarkan keprihatinan atas ketegangan Cina-Amerika sebelumnya pada waktu awal.
Selain itu, faktor yang mendukung naik dolar AS dan juga membebani harga emas adalah munculnya angka perumahan AS yang bagus dan signal yang hawkish dari the Fed yang diberikan pada hari sebelumnya.
Terlepas dari itu, ketakutan akan ketidak sanggupan Cina untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang bagus bisa membahayakan permintaan akan emas dengan Cina adalah konsumen emas terbesar di dunia.
Beberapa bank papan atas, termasuk Goldman Sachs dan JP Morgan, merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi Cina sehingga membangkitkan ketakutan akan berkurangnya permintaan emas dunia.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $1,924 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,912 dan kemudian $1,903.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,942 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,953 dan kemudian $1,966
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.



