(Vibiznews – Commodity) Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Kamis, turun untuk hari ke empat berturut-turut dan diperdagangkan di sekitar $1.915, level terendah sejak pertengahan bulan Maret, dengan terus menguatnya dolar AS.
Dolar AS berjuang untuk memperpanjang keuntungan yang diperoleh pada hari Rabu selama paruh pertama jam perdagangan hari Kamis, dan berhasil menguat pada paruh kedua jam perdagangan sehingga secara keseluruhan dolar AS tetap kuat.
Di dalam testimoninya di depan Komite Perbankan Senat AS, ketua the Fed Jerome Powell mengantisipasikan komite sangat percaya the Fed akan menaikkan satu atau dua kali lagi tingkat bunga kunci AS sementara tidak akan ada pemotongan tingkat bunga ke depannya dalam jangka pendek ini.
Powell juga mengatakan bahwa inflasi terbukti lebih persisten daripada yang diperkirakan sebelumnya meskipun demikian para pembuat kebijakan ingin diyakinkan bahwa inflasi akan terus turun melalui naiknya tingkat bunga dan mempertahankan tingkat bunga yang tinggi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Pada saat yang bersamaan, angka – angka makro ekonomi AS muncul lebih buruk daripada yang diperkirakan, menyalakan keprihatinan dan menambah tekanan turun terhadap saham – saham yang memberikan yield yang tinggi sehingga mendorong naik indeks dolar AS yang safe-haven.
Initial Jobless Claims untuk minggu yang berakhir pada tanggal 16 Juni naik sebesar 264.000 dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 260.000. Current Account Q1 membukukan defisit sebesar $219.3 miliar. Chicago Fed National Activity Index tanpa terduga jatuh ke – 0.15.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $1,912 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,903 dan kemudian $1,888. “Resistance” terdekat menunggu di $1,932 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,941 dan kemudian $1,956.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.