(Vibiznews – Forex) Yen Jepang akhir pekan menguat, namun masih mendekati level kunci 145 yang mendorong otoritas Jepang melakukan intervensi di pasar mata uang pada September dan Oktober tahun lalu.
Pasangan mata uang USDJPY berakhir turun pada akhir pekan, turun 0,33% pada 144.31.
Secara mingguan naik 0,59%.
Untuk bulan Juni naik 3%.
Secara kuartalan naik 9%.
Untuk semester pertama ini melonjak 10%.
Pejabat mata uang utama negara itu telah mulai memperingatkan terhadap penurunan tajam yen, dengan mengatakan bahwa mereka memantau pasar dengan cermat dan akan merespons dengan tepat jika pergerakan menjadi berlebihan.
Yen melemah karena Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda menegaskan kembali bahwa “masih ada jarak yang harus ditempuh” dalam mencapai inflasi 2% secara berkelanjutan disertai dengan pertumbuhan upah yang memadai.
Ini sangat kontras dengan bank sentral utama lainnya, dengan Federal Reserve, Bank Sentral Eropa dan Bank Inggris semuanya menandakan kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini.
Sementara itu, data terbaru menunjukkan bahwa inflasi Tokyo, indikator utama tren harga nasional, melampaui target 2% BOJ selama 13 bulan berturut-turut di bulan Juni di tengah meluasnya tekanan inflasi.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, Yen Jepang akan mencermati pergerakan dolar AS, dimana jika data ISM Manufacturing PMI Juni terealisir naik dan menguatkan dolar AS, maka akan dapat menekan mata uang Yen.