(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin siang ini (21/8) terpantau menguat 7,520 poin (0,11%) ke level 6.867,430 setelah dibuka naik ke level 6.876,794.
IHSG bergerak terbatas di zona hijau mengikuti regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias menguat setelah bank sentral China memangkas suku bunga kreditnya serta Wall Street yang di akhir pekan ditutup variatif.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau melemah 0,13% atau 20 poin ke level Rp 15.325, dengan dollar AS di pasar uang Asia menurun tipis setelah melandai 2 hari di sesi global sebelumnya; bertahan di sekitar 2 bulan tertingginya sebagai safe haven dan perkiraan the Fed masih mempertahankan kebijakan moneter ketatnya.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.305, terpantau di di atas oversold area-nya, sekitar level 21 minggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 16,882 poin (0,25%) ke level 6.876,794. Sedangkan indeks LQ45 naik 2,333 poin (0,24%) ke level 959,043. Siang ini IHSG menguat 7,520 poin (0,11%) ke level 6.867,430. Sementara LQ45 terlihat turun 0,01% atau 0,057 poin ke level 956,653.
Tercatat saat ini sebanyak 225 saham naik, 290 saham turun dan 214 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat mixed, di antaranya Nikkei yang menanjak 0,38%, dan Indeks Hang Seng yang turun 1,50%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain MD Pictures (FILM) 9,91%, Pertamina Geothermal 9,28%, Adaro Minerals (ADMR) 3,81%, dan Sumber Global (SGER) 2,97%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini menguat terbatas dari koreksi 2 hari sebelumnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini mixed setelah Wall Street di akhir pekan ditutup variatif.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih agak konsolidatif dengan bias menguat, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.966 dan 6.989. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.800, dan bila tembus ke level 6.622.
.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



