Mencermati Data NFP yang Melaju, Berikutnya Inflasi — Global Market Outlook, 9-13 October 2023

702

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Hawkish the Fed, dengan prospek kenaikan bunga yang “higher for longer” telah mendominasi sentimen pasar.
  • Data NFP terakhir yang melebihi ekspektasi agak diredam oleh melambatnya kenaikan tingkat upah di Amerika.
  • Dinamika antara ekonomi AS yang resilient, laju inflasi, dan arah kebijakan the Fed berikutnya menjadi perhatian pasar.
  • Pasar akan monitor pekan mendatang, antara lain, data inflasi di Eropa hari Selasa (WIB), rilis minutes the Fed pada Kamis dini hari, serta GDP Inggris dan inflasi CPI AS pada hari Kamis nanti.

Pasar saham dunia terpantau bias melemah, harga emas masih terkoreksi, dan US dollar tertahan dari rally panjang.

Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi global akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 9-13 October 2023.

===

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan tertahan dengan turun tipis, setelah rally 11 minggu berturut-turut dan sempat bertengger ke 11 bulan tertingginya, diangkat oleh data ekonomi AS yang resilient yang menaikkan prospek hawkish the Fed –lebih tinggi dan lebih lama. Terakhirnya dollar terkoreksi setelah data NFP yang jauh melebihi perkiraan namun pertumbuhan gaji melambat, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir ke 106.10.

Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau menguat tipis ke 1.0584. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.0655 dan kemudian 1.0737, sementara support pada 1.0488 dan 1.0428.

Pound sterling minggu lalu terlihat naik ke level 1.2236 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.2295 dan kemudian 1.2425, sedangkan support pada 1.2105 dan 1.2037. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir turun ke level 149.23. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 149.53 dan 150.16, serta support pada 147.27 serta level 145.90.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah dipimpin Nikkei mengikuti sentimen negatif dari Wall Street oleh hawkish the Fed. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir melemah ke level 30,995. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 31,608 dan 32,401, sementara support pada level 30,487 dan 30,381. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 17,485. Minggu ini akan berada antara level resistance di 17,935 dan 18,079, sementara support di 17,197 dan 17,094.

Bursa saham Wall Street minggu lalu mixed, dengan rebound kuat di akhir pekan pasar setelah data NFP yang melebihi perkiraan tidak menambah prospek hawkish the Fed, walau Dow Jones masih membukukan loss mingguan. Dow Jones secara mingguan melemah ke level 33,407, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 33,894 dan 34,378, sementara support di level 32,846 dan 32,586. Index S&P 500 minggu lalu naik ke level 4,580.5, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,607 dan 4,623, sementara support pada level 4,496 dan 4,436.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau melemah di pekan keduanya, namun sempat rebound kuat di hari terakhir pasar, ditekan kekhawatiran pasar berlanjutnya kenaikan bunga the Fed, sehingga harga emas spot secara mingguan melemah ke level $1,832.02 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1849 dan berikut $1880, serta support pada $1813 dan $1809.

 

Anda mungkin telah menyimak cukup derasnya dana asing yang masuk atau keluar pasar modal suatu negara, termasuk Indonesia, yang mendongkrak bursa atau menurunkannya. Memang demikianlah pergerakan dana investasi global. Begitu cepatnya mengalir ke berbagai instrument investasi menembus batas-batas antar negara. Begitu cepat masuk, mampir, dan begitu cepat pula keluar atau mengalami “switching” dari satu asset ke asset lainnya, serta dari satu negara ke negara lainnya.

Itu sebabnya kita perlu mempelajari dinamika portfolio investasi, baik dari sisi jenis, jangka waktu, tingkat risiko, typical, dll. Simak terus vibiznews.com dan jadilah investor yang sukses. Salam sukses bagi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting