Rekomendasi Minyak 10 Oktober 2023: Lompat ke Arah $85.00

433

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada jam perdagangan sesi AS hari Senin  diperdagangkan lompat ke arah $85.00 di sekitar $84.85 per barel.

Harga minyak mentah WTI naik melompat lebih dari 4% ke level tertinggi dalam tiga hari, mencapai $85 pada jam perdagangan sesi Asia hari Senin.

Rebound yang berkelanjutan dari harga minyak mentah WTI disebabkan karena eskalasi konflik di Timur Tengah antara Hamas dengan Israel dan keprihatinan akan potensi dampaknya terhadap supplies minyak mentah global.

Pada akhir minggu lalu, grup militan Hamas yang berkantor pusat di Gaza mengadakan serangan militer terhadap Israel dan sebagai pembalasannya Israel menyatakan perang di jalur Gaza, meluncurkan serangan udara terhadap pemukiman Hamas.

Pasar kuatir konflik Hamas – Israel bisa menyebar ke area Timur Tengah yang lainnya. Iran sebagai produsen minyak mentah utama dan pendukung kunci dari grup Hamas akan bisa bergabung untuk mendukung Hamas, mengancam penutupan Selat Hormuz, arteri pengiriman minyak mentah yang vital dan satu – satunya jalur laut dari Teluk Persia ke lautan bebas.

Sementara itu, harga minyak mentah juga mendapatkan permintaan pada hari Senin pagi setelah Bahrain, Irak, Kuwait, Oman, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menegaskan komitmen mereka untuk secara kolektif dan individu melakukan penyesuaian secara sukarela terhadap produksi minyak mentah.

Pada minggu sebelumnya, OPEC dan sekutunya (OPEC+) sepakat pada bulan Juni untuk memperpanjang pemangkasan minyak mentah secara sukarela yang pertama kalinya dilakukan pada bulan April, akan diperpanjang sampai akhir tahun 2024.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $84.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $83.05 dan kemudian $82.37. “Resistance” yang terdekat menunggu di $85.90 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $87.17 dan kemudian $90.12.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.