(Vibiznews – Commodity) Harga emas berhasil bertahan di sekitar $1,978 pada jam perdagangan sesi AS setelah emas sebelumnya pada jam perdagangan sesi Asia hari Rabu pagi sempat tertekan turun ke dekat “support” di dekat $1,975.
Berkurangnya keprihatinan mengenai perang Israel lawan Hamas, bersamaan dengan antisipasi pasar akan hawkishnya Federal Reserve AS menjadi faktor kunci yang menyeret harga emas turun untuk hari ketiga. Namun harga emas berhasil bertahan setelah menemukan support di dekat $1,975.
The Fed dipercaya secara luas akan tetap mempertahankan tingkat bunganya stabil di dalam rentang 5.25% – 5.50% karena turunnya inflasi konsumen secara bertahap dan naiknya yields obligasi AS jangka panjang, yang sedang berdampak terhadap investasi bisnis dan belanja secara keseluruhan.
Partisipan pasar kelihatannya sudah kurang kuatir mengenai potensi negara – negara Arab lainnya ikut memasuki perang Israel dengan Hamas sehingga mengurangi kekuatiran akan kemungkinan disrupsi supply minyak mentah dari Timur Tengah.
Berita yang mengejutkan dari Treasury AS dan buruknya data ekonomi AS bekerja bersama-sama untuk mendukung harga emas naik kembali.
Yield obligasi pemerintah AS benchmark 10 tahun tetap berada di ketinggian mendekati 5%, sementara survey Caixin menunjukkan aktifitas bisnis di sektor manufaktur Cina bulan Oktober terkontraksi dalam tiga bulan,
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $1,962 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,947 dan kemudian $1,932.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,985 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,000 dan kemudian $2,022.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.