(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada awal jam perdagangan sesi AS hari Senin malam diperdagangkan naik ke atas $81.00 di sekitar $81.45 per barel.
Kenaikan harga minyak mentah terjadi karena kembali meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dengan Israel menolak permintaan untuk gencatan senjata dan konflik dengan Hamas sejauh ini tidak menunjukkan tanda – tanda de-eskalasi.
Selain itu, pemimpin Hezbollah Sayyed Hasan Nasrallah memberikan peringatan pada hari Jumat bahwa konflik yang lebih luas di Timur Tengah mungkin terjadi dan bahwa pertempuran di medan Lebanon akan bisa berubah menjadi perang dalam skala penuh. Terlebih lagi, laporan mengatakan bahwa grup tentara bayaran Rusia Wagner berencana memberikan Hezbollah sistem pertahanan udara.
Naiknya harga minyak mentah juga ditopang oleh dolar AS yang tetap tertekan di posisi di bawah dengan partisipan pasar sekarang memandang pasar tenaga kerja AS sudah melonggar. Hal ini membuat para pembuat kebijakan di bank sentral AS (Federal Reserve) akan condong untuk tidak lagi menaikkan tingkat bunga sampai pada akhir tahun ini dengan tetap mempertahankan tingkat bunga tidak berubah di dalam rentang 5.25% – 5.50% sampai Desember 2023. Sementara order ekspor AS juga telah turun tajam karena tingginya tingkat bunga dolar AS.
Namun kenaikan harga minyak mentah WTI dibatasi oleh berkurangnnya ketakutan akan kemungkinan disrupsi supply minyak mentah dari Timur Tengah dan sedikit pulihnya dolar AS dari kerendahan selama enam minggu yang didukung oleh rebound-nya yields oblgasi treasury AS.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $80.56 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $79.29 dan kemudian $77.92. “Resistance” yang terdekat menunggu di $82.69 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $84.72 dan kemudian $85.47.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.