Rekomendasi Minyak 17 November 2023: Turun karena Naiknya Inventori Minyak AS

355

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex ,pada jam perdagangan sesi AS hari Kamis  diperdagangkan turun ke arah $73.50 di sekitar $73.65 per barel.

Harga minyak mentah WTI turun setelah keluarnya data dari Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa inventori minyak mentah AS mencapai rekor produksi. Selain itu, kekuatiran akan berkurangnya permintaan minyak mentah di Asia juga ikut menekan harga minyak mentah turun.

Data dari Energy Information Administration (EIA) AS menunjukkan bahwa terjadi peningkatan inventori minyak mentah AS sebanyak 3.6 juta barel sehingga mencapai 421.900.000 barel pada minggu lalu. Sementara pasar memperkirakan penambahan inventori minyak mentah hanya sebanyak 1.8 juta barel.

Data tersebut juga menunjukkan bahwa produksi minyak mentah domestik AS tetap di rekor 13.2 juta barel per hari.

Kenaikan produksi minyak mentah di Amerika Serikat adalah badai bagi pasar minyak mentah dan problem bagi OPEC+. Harga minyak mentah meneruskan kejatuhannya dari ketinggian mingguan di sekitar $79.72, jatuh sekitar $3.50 disebabkan juga karena lemahnya data ekonomi yang keluar dari Jepang.

Ekonomi Jepang pada kuartal ketiga menciut sehingga menghentikan ekspansi yang telah berlangsung selama dua kuartal berturut-turut, disebabkan karena lemahnya konsumsi domestik dan ekspor.

Meskipun, Organization of Petroleum Exporting Countries dan sekutunya (OPEC+) memiliki outlook yang optimistik akan permintaan minyak mentah, data – data baru – baru ini dari zona Euro muncul negatip, bersamaan dengan kontraksi ekonomi Jepang, membuat resiko berkurangnya permintaan mengintip.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $73.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $72.41 dan kemudian $71.47. “Resistance” yang terdekat menunggu di $74.13 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $75.44 dan kemudian $76.22.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.