OCBC NISP Akuisisi 99% Saham Bank Commonwealth

675
OCBC Akuisisi Bank Commonwealth
(Vibiznews – Banking & Insurance) – Aksi akusisi kembali meramaikan industri perbankan tanah air. Terbaru, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) telah mengakuisisi 99% saham milik Commonwealth Bank of Australia (CBA) di PT Bank Commonwealth.

Berita ini cukup mengejutkan sebab, sebelumnya bukan OCBC yang disebut akan mengakuisisi bank Commonwealth.

Justru bank asal Malaysia, CIMB, dan bank asal Jepang, JTrust, yang sebelumnya ramai dikabarkan sedang memperebutkan untuk mengakuisisi Bank Commonwealth.

Investment Analyst Lead Stockbit Rahmanto Tyas Raharjo mengungkapkan bahwa transaksi ini terbilang cukup mengejutkan. Di mana, nilai transaksi tersebut juga di bawah rumor yang selama ini beredar.

“Nilai transaksi Rp 2,2 triliun ini juga jauh di bawah rumor nilai transaksi sebelumnya. Yaitu di Rp 6,3 triliun hingga Rp 7,8 triliun,” ujar Tyas dalam risetnya (16/11).

Dengan nilai transaksi tersebut, Tyas mengimplikasikan bahwa NISP membeli Bank Commonwealth dengan valuasi PBV sebesar 0,54 kali. Hitungan tersebut berdasarkan kinerja perusahaan per September 2023 yang masih mencatat rugi Rp 415,8 miliar. Nilai ini memburuk dari rugi periode sama tahun lalu yang baru sekitar Rp 75,3 miliar.

“Bank Commonwealth juga memiliki kualitas aset yang tergolong baik, dengan gross NPL sebesar 1,95%,” ujarnya.

Terkait aksi akuisisi tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan langkah tersebut telah sejalan dengan strategi CBA. Yaitu untuk fokus pada pemulihan bisnis pasca Covid-19.

Selanjutnya, Dian menyatakan ini juga sudah sejalan dengan strategi Bank OCBC. Yang memang terus melakukan pengembangan dan penguatan bisnis di Indonesia. Di mana, aksi akuisisi ini dilakukan secara sukarela.

Menurut Dian, langkah akuisisi secara sukarela ini merupakan langkah konkret untuk mendukung kebijakan OJK terkait konsolidasi perbankan secara sukarela. Dalam rangka untuk memperkuat daya saing perbankan, menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia. Serta meningkatkan kontribusi perbankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi tanah air.

Sementara itu, Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy menilai aksi akuisisi ini menunjukkan bahwa minat investor asing terhadap perbankan tanah air. Mengingat, NISP juga dikendalikan oleh induknya bank asal Singapura, OCBC.

”Perbankan tanah air dinilai cukup menarik karena populasi yang sangat besar ditambah net interest margin (NIM) yang juga menggiurkan,” ujar Budi. Ia pun menilai masuknya investor asing ini dapat menambah masuknya valita asing ke perekonomian Indonesia.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting