(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa sempat melanjutkan penurunannya dan diperdagangkan di sekitar $72.80 per barel, sebelum akhirnya berhasil berbalik naik kembali dan diperdagangkan disekitar $73.50 per barel.
Harga minyak mentah WTI berhasil berbalik arah naik kembali setelah ada berita bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman untuk mendiskusikan bagaimana kedua negara pengekspor minyak mentah terbesar di dunia akan menanggung beban negara anggota OPEC lainnya dalam memangkas jumlah produksi minyak mentah, sementara anggota dari negara Afrika menolak untuk memangkas produksi mereka barang sedikitpun.
Harga minyak mentah WTI tertekan turun karena keprihatinan mengenai demand dan ketidakpastian OPEC+ mengenai durasi dan kedalaman pemangkasan supply minyak mentah oleh OPEC+. Organization of the Petroleum Exporting Countries dan sekutunya (OPEC+) sepakat untuk memangkas produksi dengan sukarela pada kuartal pertama dari tahun 2024. Namun, investor ragu – ragu mengenai bagaimana pemangkasan tersebut bisa diukur.
Selain itu, ada spekulasi diantara para trader minyak bahwa Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) tidak akan melakukan pemangkasan lebih lanjut setelah keputusannya yang terakhir saat ini.
Minggu lalu, negara – negara OPEC+ dikepalai oleh Arab Saudi secara kolektif memutuskan untuk mengurangi produksi minyak mentah mereka secara signifikan sebanyak kurang lebih 2.2 juta barel per hari pada kuartal pertama tahun depan. Reaksi pasar adalah turunnya harga minyak mentah karena pasar kecewa dengan ukuran pemangkasan dan skeptis mengenai pengurangan lebih lanjut ke depannya.
Pada awal hari Selasa, Cina mempublikasikan data Purchasing Managers’ Index (PMI) Jasa bulan Nopember yang naik ke 51.5 dari sebelumnya 50.4 dan lebih baik daripada yang diperkirakan di 50.8. Namun, data PMI Jasa dan Manufaktur dari NBS pada minggu lalu muncul lebih buruk daripada yang diperkirakan. Bervariasinya data ekonomi yang keluar dari Cina ini membangkitkan keprihatinan mengenai pemulihan ekonomi Cina. Hal ini membebani minyak mentah dengan Cina adalah konsumen minyak terbesar di dunia.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $72.30 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $71.43 dan kemudian $70.08. “Resistance” yang terdekat menunggu di $74.44 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $76.05 dan kemudian $77.15.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.