(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan investasi global pekan ini akan mencermati hasil pertemuan kebijakan Federal Reserves AS yang terakhir di tahun 2023 ini. Pasar secara luas memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah, namun yang akan menjadi focus dan perhatian penting pasar adalah pernyataan Ketua The Fed Jerome Powelluntuk kebijakan selanjutnya, apakah akan memberikan sinyal kapan akan dilakukan penurunan suku bunga pada tahun 2024 mendatang.
Pada akhir pekan minggu lalu data tenaga kerja AS terealisir menguat. Non Farm Payrolls bulan November naik melebihi perkiraan dan Tingkat pengangguran bulan November turun di bawah perkiraan. Hasil ini memicu sentimen The Fed tidak akan menurunkan suku bunga lebih cepat dalam waktu dekat.
Sementara itu data inflasi AS November secara bulanan meningkat, namun secara tahunan melambat dan sesuai perkiraan pasar.
Data inflasi inti secara bulanan meningkat dan sesuai perkiraan pasar, secara tahunan tidak berubah dan sesuai perkiraan pasar.
Pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pertemuan bulan Desember ini. Pasar kemudian memperkirakan 3% kemungkinan penurunan suku bunga sebesar -25bp pada pertemuan 30-31 Januari, 43% pada pertemuan 19-20 Maret, dan sepenuhnya untuk pertemuan 30 April-1 Mei.
Bagaimanakah pengaruh keputusan kebijakan The Fed di akhir tahun ini bagi pasar perdagangan investasi global?
Dari pasar Forex, dolar AS kemarin berakhir lemah dengan rilis inflasi AS November memberikan sinyal dovish bagi suku bunga. Jika The Fed memberikan sinyal dovish dengan dilakukanya penurunan suku bunga dalam waktu dekat tahun depan, akan menekan dolar AS.
Namun jika The Fed memberikan sinyal hawkish bagi kenaikan suku bunga, akan menguatkan dolar AS.
Dari pasar Index, bursa Wall Street naik setelah data inflasi AS November secara tahunan turun. Bursa Asia berakhir mixed dan bursa Eropa bergerak mixed menantikan Keputusan kebijakan suku bunga The Fed. Jika The Fed memberikan arah bagi penurunan suku bunga dalam waktu dekat tahun depan, akan menguatkan bursa saham global.
Namun jika The Fed memberikan sinyal masih perlu untuk meningkatkan suku bunga, akan menekan bursa saham global.
Dari pasar Komoditas, harga emas bergerak flat dengan kehati-hatian menantikan Keputusan kebijakan suku bunga The Fed.
Sedangkan harga minyak bergerak turun dengan kekhawatiran peningkatan pasokan dan keraguan pelaksanaan pengurangan pasokan OPEC+.
Jika Keputusan kebijakan The Fed mengarah untuk penurunan suku bunga dan menekan dolar AS, maka akan menguatkan harga emas dan minyak. Namun jika The Fed memberikan sinyal hawkish bagi kenaikan suku bunga, akan menguatkan dolar AS dan menekan harga emas dan minyak.