(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Rabu berhasil bergerak naik menembus $69.00 dan diperdagangkan di sekitar $69.63 per barel.
Kenaikan harga minyak mentah WTI disebabkan karena OPEC mengeluarkan laporannya yang tetap berpegang kepada kurangnya persediaan minyak mentah pada kuartal – kuartal yang akan datang.
Harga minyak mentah WTI sempat memperpanjang kerugiannya setelah munculnya data inflasi AS bulan November yang sesuai dengan yang diperkirakan. Harga minyak mentah WTI sempat diperdagangkan di sekitar $68.50 pada jam perdagangan sesi Asia hari Rabu.
Angka inflasi, Consumer Price Index (CPI), AS tetap datar pada bulan November. Bureau of Labor Statistics (BLS) AS, melaporkan bahwa inflasi AS sebagaimana dengan yang diukur dalam Consumer Price Index (CPI) pada bulan November, turun 3.1% secara basis tahunan. Angka ini menyusul angka bulan Oktober sebesar 3.2% dan muncul sesuai dengan yang diperkirakan pasar.
Tekanan turun terhadap harga minyak mentah digerakkan oleh ekspektasi bahwa sikap kebijakan Federal Reserve AS sekarang ini tidak berubah yang merefleksikan keprihatinan mengenai potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi yang disebabkan karena diperpanjangnya kenaikan tingkat bunga.
Penyesuaian di dalam perkiraan dari Energy Information Administration’s (EIA) yang menaikkan perkiraan supply minyak mentah pada tahun 2023 sebanyak 300.000 barel per hari merefleksikan berevolusinya outlook produksi minyak mentah di Amerika Serikat.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $68.04 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $67.87 dan kemudian $66.50. “Resistance” yang terdekat menunggu di $70.19 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $72.01 dan kemudian $74.26.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido