(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan investasi global pekan ini akan mencermati data ekonomi penting sebelum memasuki libur panjang natal dan tahun baru.
Seperti yang sudah dipublikasikan secara luas, pada minggu lalu The Fed mengindikasikan tiga penurunan suku bunga pada tahun depan. Dan pada hari Selasa pernyataan dovish pejabat Fed memperkuat indikasi penurunan suku bunga. Presiden Fed Richmond Barkin menyatakan The Fed akan menurunkan suku bunga jika kemajuan inflasi baru-baru ini terus berlanjut.
Karenanya data ekonomi di akhir tahun ini menjadi perhatian penting bagi pasar, apakah semakin mendukung indikasi penurunan suku bunga AS atau tidak.
Pada hari Kamis akan dirilis data GDP Growth Rate Q3 AS yang diindikasikan meningkat.
Pada hari Jumat akan dirilis data Durable Goods Orders yang diindikasikan meningkat.
Juga data penting yang dicermati adalah ukuran inflasi yang mendasari pilihan The Fed, yaitu indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures), yang akan dirilis pada hari Jumat, dan dapat memberikan kejelasan apakah inflasi sudah cukup melambat sehingga The Fed dapat mulai melakukan pelonggaran kebijakan pada tahun depan. PCE Price Index November, yang diindikasikan mixed antara stabil dan menurun.
Jika data ekonomi terealisir meningkat dan data inflasi terealisir turun, akan memperkuat The Fed untuk melakukan penurunan suku bunga.
Pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga -25bp sebesar 10% pada pertemuan FOMC berikutnya pada 30-31 Januari dan 83% pada pertemuan berikutnya pada 19-20 Maret.
Bagaimanakah pengaruh data ekonomi dan inflasi AS bagi pasar perdagangan investasi global?
Dari pasar Forex, dolar AS bergerak hati-hati masih terpengaruh proyeksi The Fed untuk penurunan suku bunga AS tahun depan. Pernyataan dovish pejabat Fed kemarin membuat dolar AS menurun.
Jika data PCE Price Index November terealisir turun, akan menekan dolar AS dan menguatkan mata uang saingannya seperti Euro dan Poundsterling.
Dari pasar Index, bursa Wall Street berakhir naik setelah pernyataan dovish pejabat Fed yang mendukung penurunan suku bung ajika data inflasi berlanjut turun. Bursa Asia berakhir naik dan bursa Eropa bergerak positif mengikuti kenaikan bursa Wall Street.
Jika data GDP Growth Rate Q3 AS terealisir meningkat dan data PCE Price Index November terealisir turun akan menguatkan bursa Wall Street dan memberikan sentimen positif bagi bursa global.
Dari pasar Komoditas, harga emas bergerak naik tipis dengan penurunan imbal hasil Treasury dan pergerakan datar dolar AS yang masih mencermati data ekonomi dan inflasi di akhir tahun. Sedangkan harga minyak bergerak naik dengan gangguan keamanan pelayaran internasional di Laut Merah memicu kekhawatiran gangguan distribusi dan pasokan minyak mentah global.
Jika sentimen penurunan suku bunga The Fed tahun depan dan data PCE Price Index terealisir turun dan menekan dolar AS, maka akan menguatkan harga emas dan minyak.