(Vibiznews – Commodity) Harga emas melanjutkan tren naik hariannya ke ketinggian beberapa minggu yang baru di atas 1,2060 di sekitar $2,062 pada jam perdagangan sesi Asia hari Selasa.
Kenaikan dari harga emas disebabkan karena turunnya yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun ke teritori negatip di bawah 3.9% setelah keluarnya data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) AS yang lemah.
Turunnya indeks dolar AS terjadi akibat melemahnya inflasi AS. Setelah keluarnya data inflasi AS sebagaimana dengan yang diukur oleh Personal Consumption Expenditures (PCE) yang lebih rendah daripada yang diperkirakan, dolar AS kesulitan untuk mendapatkan permintaan.
Core PCE price index tahunan turun ke 3.2% dari yang diperkirakan konsensus di 3.3% dan lebih rendah daripada angka sebelumnya pada bulan Oktober di 3.5%. Secara basis bulanan, inflasi ukuran Federal Reserve AS (the Fed) ini naik 0.1% dibandingkan dengan yang diperkirakan di 0.2%.
Pada minggu lalu, indeks dolar AS juga telah tertekan turun dengan keluarnya data GDP AS yang lemah.
Setelah keluarnya data GDP AS kuartal ketiga yang direvisi turun, yield obligasi treasury AS turun ke level terendah sejak bulan Juli, yang mengakibatkan terjadinya rally harga emas.
Bureau of Economic Analysis (BEA) AS melaporkan laporan perkiraan final yang menunjukkan bahwa ekonomi AS hanya bertumbuh sebesar 4.9% dibandingkan dengan yang diperkirakan dan angka sebelumnya sebesar 5.2%.
Laporan dari BEA AS ini membuat yield obligasi treasury AS turun tajam dan terjadi aksi jual terhadap dolar AS yang sebelumnya telah berada pada posisi di bawah karena naiknya ekspektasi mengenai penurunan tingkat bunga oleh Federal Reserve AS.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $2,045 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,027 dan kemudian $2,000.
“Resistance” terdekat menunggu di $2,072 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,100 dan kemudian $2,150.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.