(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Senin bergerak sideways di sekitar $73.80 per barel dalam perdagangan yang sepi pada hari libur Natal.
Harga minyak WTI tetap berada di bawah tekanan turun dengan kartel minyak mentah terbesar di dunia OPEC menghadapi perlawanan yang meningkat dari para anggotanya sendiri.
Dengan Angola pergi meninggalkan OPEC, beberapa anggota negara Afrika lainnya akan bisa menyusul Angola. Sementara Brazil akan masuk ke organisasi OPEC hanya sebagai observer, tidak memainkan peran di dalam Keputusan produksi.
Semakin OPEC kehilangan cengkramannya atas harga minyak mentah, semakin volatile pergerakan harga minyak mentah jadinya.
Sementara itu harga minyak mentah WTI juga mendapatkan dukungan naik dari melemahnya dolar AS. Indeks dolar AS turun 0.10% ke 101.242 dalam perdagangan sesi Asia hari Selasa.
Turunnya indeks dolar AS terjadi akibat melemahnya inflasi AS. Setelah keluarnya data inflasi AS sebagaimana dengan yang diukur oleh Personal Consumption Expenditures (PCE) yang lebih rendah daripada yang diperkirakan, dolar AS kesulitan untuk mendapatkan permintaan.
Core PCE price index tahunan turun ke 3.2% dari yang diperkirakan konsensus di 3.3% dan lebih rendah daripada angka sebelumnya pada bulan Oktober di 3.5%. Secara basis bulanan, inflasi ukuran Federal Reserve AS (the Fed) ini naik 0.1% dibandingkan dengan yang diperkirakan di 0.2%.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $73.18 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $72.55 dan kemudian $71.44. “Resistance” yang terdekat menunggu di $74.92 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $75.96 dan kemudian $76.66.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido