Transaksi Pembayaran Melalui QRIS Melesat Tahun Ini

503
Volume Transaksi BRI Menggunakan QRIS Tumbuh Signifikan 400 Persen
Sumber: Bank Indonesia

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau biasa disingkat QRIS (dibaca KRIS) adalah penyatuan berbagai macam QR. Yang berasal dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.

QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah. Juga cepat, dan terjaga keamanannya. Semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS.

Saat ini, dengan QRIS, seluruh aplikasi pembayaran dari Penyelenggara manapun baik bank dan nonbank yang digunakan masyarakat. Dapat digunakan di seluruh toko. Juga pedagang, warung, parkir, tiket wisata, donasi (merchant) berlogo QRIS.

Meskipun penyedia QRIS di merchant berbeda dengan penyedia aplikasi yang digunakan masyarakat.

Sejak diterapkan tahun 2019 sampai saat ini transaksi pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mengalami banyak kemajuan. Transaksi pembayaran melalui QRIS melesat tahun ini.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) misalnya, mencatatkan pertumbuhan jumlah transaksi QRIS hingga 400% yoy menjadi 103,3 juta transaksi per November 2023.

Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengatakan, pertumbuhan transaksi QRIS BRI didorong beberapa faktor. Diantaranya kemudahan dan keamanan yang dalam melakukan transaksi digital.

Serta semakin mudahnya masyarakat mengakses teknologi dan peningkatan penetrasi internet di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya tidak terlayani.

Ia meyakini tahun 2024 tren pertumbuhan transaksi QRIS masih akan tumbuh secara agresif. Apalagi diiringi dengan peluasan jaringan QRIS atau QRIS cross-border ke beberapa negara seperti Thailand, Malaysia dan Singapura.

Andrijanto mengatakan BRI masih akan terus mengembangkan fitur QRIS cross-border, agar transaksi QRIS BRI dapat terus bertumbuh.

“QRIS cross-border merupakan layanan pembayaran yang memungkinkan pengguna BRImo untuk dengan mudah melakukan pembayaran di luar negeri. Yaitu dengan memindai kode QR yang tersedia merchant.

Dengan fitur ini, nasabah dapat menikmati kemudahan transaksi internasional tanpa kerumitan konversi mata uang,” kata Andrijanto (Sumber KONTAN, Selasa (26/12).

Sama seperti BRI, Bank Mandiri juga mencatat total transaksi QRIS meningkat 400% YoY per November 2023.

Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, pertumbuhan transaksi QRIS dikarenakan semakin banyaknya masyarakat terbiasa dengan transaksi QRIS. Hal ini didukung dengan berbagai promo yang ditawarkan oleh Bank Mandiri.

Promo yang dilakukan oleh Bank Mandiri misalnya promo Sukha Kuliner, Sukha Ngopi, dan Sukha Nonton. Selain itu Bank Mandiri juga bekerja sama dengan production house film lokal sehingga nasabah bisa menikmati film favorit dengan harga promo.

Tahun depan, Bank Mandiri menargetkan kenaikan transaksi QRIS yang tidak jauh berbeda dari proyeksi Bank Indonesia (BI). “BI memproyeksikan nilai transaksi digital banking akan tumbuh 23,2% secara tahunan (YoY) pada 2024,” ungkap Thomas.

Sementara itu, Bank Central Asia (BCA) mencatatkan pertumbuhan jumlah transaksi QRIS sebesar 263% secara tahunan, per Oktober 2023. Adapun nilai transaksi QRIS BCA mencapai Rp 75,5 triliun hingga Oktober 2023, atau meningkat 235% secara tahunan.

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyampaikan, BCA akan terus memberikan kemudahan kepada nasabah. Yaitu melalui penyediaan infrastruktur pembayaran QRIS yang tersedia di BCA Mobile banking, MyBCA, hingga Sakuku.

BCA juga akan memperluas penggunaan QRIS serta memberikan alternatif solusi pembayaran lainnya untuk merchant-merchant yang bermitra dengan BCA. Yakni, melalui penyediaan QRIS Statis dan QRIS Dinamis melalui ratusan ribu mesin EDC yang BCA sediakan kepada para mitra merchant BCA.

Untuk memperluas penggunaan QRIS, BCA selanjutnya akan meningkatkan akuisisi merchant QRIS, termasuk melalui aplikasi Merchant BCA dan melalui layanan API QRIS. Selain itu, BCA juga akan terus menambahkan fasilitas QRIS Dinamis pada EDC merchant-merchant BCA.

Di sisi lain, BCA juga melakukan ekspansi melalui fitur QRIS cross border di BCA mobile. Yakni upaya memenuhi kebutuhan nasabah untuk bertransaksi di luar negeri.

Hera pun berharap agar volume transaksi QRIS Cross Border meningkat di tahun depan sejalan dengan kenaikan aktivitas perekonomian masyarakat.

“Dengan kehadiran QRIS Cross Border di sejumlah negara, kami berharap dapat meningkatkan volume transaksi digital perbankan. Dan mendukung pertumbuhan bisnis,” kata Hera.

Diketahui saat ini, sejumlah negara yang bisa menggunakan transaksi QRIS Cross Border BCA adalah Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting