(Vibiznews – Commodity) Harga emas kehilangan daya tariknya, turun ke sekitar $2,075 pada jam perdagangan sesi AS, setelah sempat naik ke arah $2,090 pada jam perdagangan awal sesi Eropa hari Kamis.
Harga emas turun setelah yields obligasi treasury AS berhasil naik yang membuat dolar AS berbalik menguat. Indeks dolar AS naik 0.15% ke 100.807.
Pada jam perdagangan sesi Asia dan awal sesi Eropa hari Kamis, harga emas mendapatkan dukungan tambahan dengan dolar AS mengalami aksi jual karena terjadinya rally “risk-on” pada saham – saham di bursa saham Asia.
Investor bergembira menyambut ekspektasi akan dilakukannya penurunan tingkat bunga yang agresif oleh Federal Reserve AS (the Fed) pada tahun depan dan naiknya saham – saham global.
Selain itu, jaminan dari pemerintah Cina untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang stabil dengan meningkatkan permintaan domestik dikombinasikan dengan suntikan likuiditas dari People’s Bank of China’s (PBOC) telah mendorong naik minat terhadap resiko sehingga terjadi aksi jual terhadap dolar AS.
Harga emas terus mengalami kenaikan mengarah ke $2,100 pada jam perdagangan sesi Asia hari Kamis, sementara indeks dolar AS turun ke kerendahan lima bulan di dekat 100.75.
Pada hari Rabu, sekembalinya pasar dari liburan Natal, investor menyambut gembira penjualan obligasi pemerintah benchmark dua tahun yang mengakibatkan turunnya yield obligasi treasury AS benchmark dua tahun dan mendorong naik harga emas ke level tertinggi ke arah $2,090 per troy ons.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $2,061 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,050 dan kemudian $2,032.
“Resistance” terdekat menunggu di $2,100 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,120 dan kemudian $2,144.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.