(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi Asia hari Rabu masih di bawah tekanan turun di bawah $71.00 di sekitar $70.55 per barel. Namun pada jam perdagangan sesi AS hari Rabu berhasil naik ke atas $72.00 di sekitar $72.70 per barel.
Tekanan turun terhadap harga minyak mentah WTI disebabkan karena berkurangnya ekspektasi pasar mengenai penurunan tingkat bunga oleh Federal Reserve AS. Berkurangnya ekspektasi disebabkan karena adanya tanda – tanda melambatnya pertumbuhan ekonomi AS pada akhir dari tahun 2024.
Selain itu masih kuatnya dolar AS juga menekan turun harga minyak mentah. Indeks dolar AS naik 0.22%, berhasil menembus 102.00 ke 102.130.
Pada jam perdagangan sesi AS hari Rabu malam, harga minyak mentah WTI berhasil keluar dari tekanan turun dan berbalik naik ke atas $71.00 didukung dengan masih tegangnya geopolitik di Timur Tengah, karena terjadinya pertikaian di Laut Merah.
Militan Houthi menyerang kapal kontainer Maersk pada hari Minggu, meskipun serangan militant Houthi tersebut berhasil dipatahkan oleh helicopter – helicopter AS.
Setelah kejadian di atas, kemungkinan terjadinya disrupsi supply minyak mentah meningkat, dengan laporan sebuah kapal perang Iran sedang memasuki Laut Merah.
Selain itu, kelompok yang dipimpin oleh Iran melancarkan serangan terhadap pasukan AS dan Israel di Gaza, menaikkan keprihatinan mengenai konflik yang lebih luas yang bisa berpotensi ditutupnya lalulintas air yang vital bagi transportasi minyak mentah, termasuk Laut Merah dan Selat Hormuz di Teluk.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $71.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $70.09 dan kemudian $69.25. “Resistance” yang terdekat menunggu di $73.75 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $75.01 dan kemudian $76.30.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.