Rekomendasi Minyak 12 Januari 2024: Naik Kembali karena Houthi

223
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Kamis naik kembali dan diperdagangkan di atas $73.00 di sekitar $73.30 per barel, setelah sebelumnya sempat turun ke bawah $72.00 di sekitar $71.20 per barel.

Harga minyak mentah mendapatkan momentum kenaikannya karena keprihatinan mengenai potensi disrupsi supply setelah terjadi perkembangan terbaru dimana Houthi Yaman mengkritik resolusi dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengenai navigasi di Laut Merah.

Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang meminta agar Houthi Yaman menghentikan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan melepaskan kapal yang dioperasikan oleh Jepang, Galaxy Leader, yang ditangkap pada bulan November.

Sebelas anggota dewan mengambil suara untuk langkah pada hari Rabu, mendesak Houthi yang didukung oleh Iran segera menghentikan semua serangan yang mengancam perdagangan global dan hak navigasi dan kemerdekaan dan juga kedamaian regional. Resolusi tersebut secara implisit mendukung pasukan yang dipimpin oleh AS untuk mempertahankan kapal-kapal yang melewati Laut Merah dan juga mendesak kehati-hatian untuk mencegah meningkatnya ketegangan.

Sebagai respon, Mohammed Ali al-Houthi, kepala komite revolusi Houthi Yaman, menyatakan bahwa resolusi PBB mengenai navigasi Laut Merah sebagai permainan politik dan menuduh AS melanggar undang – undang internasional.

Sebelumnya harga minyak mentah WTI sempat turun dari ketinggian harian yang baru setelah Energy Information Administration (EIA) merilis angka stok minyak mentah AS yang telah di-update, yang menunjukkan kenaikan stok minyak mentah AS.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $70.42 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $69.51 dan kemudian $68.50. “Resistance” yang terdekat menunggu di $73.75 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $74.46 dan kemudian $75.36.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.