(Vibiznews – Commodity) Harga emas menarik perhatian para pembeli yang membeli dari bawah pada hari Selasa sehingga berbalik naik mengurangi sebagian besar dari kerugian yang dialami dalam perdagangan semalam sebelumnya.
Harga emas diperdagangkan di sekitar $2,025 pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah bersamaan dengan keprihatinan mengenai lemahnya pemulihan ekonomi Cina mengakibatkan munculnya arus safe – haven yang mendorong harga emas naik.
Harga emas sempat tertekan turun ke $2,016 pada jam perdagangan sesi AS hari Senin. Permintaan terhadap dolar AS juga terbatas ditengah menguatnya indeks saham global, dengan bursa saham AS, Wall Street, memperpanjang keuntungannya akibat munculnya laporan – laporan penghasilan Perusahaan yang solid dan berkurangnya kemungkinan kenaikan tingkat bunga pada bulan Maret.
Para investor sedang menunggu data papan atas yang kritikal. AS akan merilis perkiraan pendahuluan awal dari Gross Domestic Product (GDP) Q4 dengan angka per tahun diperkirakan berada pada 2%, turun dari 4.9% pada Q3.
Selanjutnya, AS juga akan mempublikasikan angka Core Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index bulan Desember yang merupakan ukuran inflasi favorite dari Federal Reserve AS (the Fed). PCE Price Index diperkirakan akan naik 0.2% MoM dan 3.0% YoY, sedikit di bawah angka bulan November.
Selain itu beberapa bank sentral utama dunia juga mengeluarkan laporan mengenai keputusan kebijakan moneter mereka yang dimulai dari Bank of Japan, selanjutnya Bank of Canada dan European Central Bank (ECB).
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $2,000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,988 dan kemudian $1,972. “Resistance” terdekat menunggu di $2,047 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,077 dan kemudian $2,100,-.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.