(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan investasi global pada pekan ini akan fokus mencermati data ekonomi penting AS yang dapat menjadi pertimbangan bagi The Fed apakah akan melakukan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat atau tidak.
Pada Kamis malam akan dirilis data GDP Growth Rate AS Q4 yang diindikasikan menurun, juga data Durable Goods Orders AS Desember yang diindikasikan menurun.
Demikian juga pada Jumat malam akan dirilis data Core PCE Price Index Desember AS yang diindikasikan meningkat.
Pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga -25 bp sebesar 3% pada pertemuan FOMC berikutnya pada 30-31 Januari dan 48% untuk penurunan suku bunga -25 bp pada pertemuan berikutnya pada 19-20 Maret, perkiraan ini turun dari 80% sekitar dua minggu lalu.
Bagaimanakah pengaruh data ekonomi AS bagi pasar perdagangan investasi global?
Dari pasar Forex, dolar AS bergerak turun dengan kehati-hatian menantikan data ekonomi AS. Terpantau mata uang saingannya seperti Euro, Poundsterling dan Yen bergerak naik. Yen menguat setelah BOJ mempertahankan kebijakan moneter tidak berubah. Euro menguat dengan perkiraan ECB mempertahankan suku bunga tetap.
Jika data ekonomi AS terealisir menurun, akan menjadi pertimbangan The Fed menurunkan suku bunga lebih cepat dan akan menekan dolar AS. Namun jika data ekonomi AS menguat termasuk data PCE Price Index menguat, akan mendorong The Fed untuk memperlambat penurunan suku bunga dan menguatkan dolar.
Dari pasar Index, bursa Wall Street semalam berakhir mixed mencermati laporan pendapatan Perusahaan dan berkurangnya ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Maret. Demikian juga Bursa Asia berakhir mixed mengikuti bursa Wall Street. Sedangkan bursa Eropa juga bergerak positif dengan indikasi data PMI zona Eropa meningkat.
Jika data ekonomi AS terealisir menurun, akan menjadi pertimbangan The Fed menurunkan suku bunga lebih cepat dan akan menguatkan bursa saham global.
Namun jika data ekonomi AS menguat termasuk data PCE Price Index menguat, akan mendorong The Fed untuk memperlambat penurunan suku bunga dan menekan bursa saham global.
Dari pasar Komoditas, harga emas dan minyak bergerak naik terdukung pelemahan dolar AS yang bergerak hati-hati menantikan rilis data ekonomi AS.
Jika data ekonomi AS terealisir menurun, akan menjadi pertimbangan The Fed menurunkan suku bunga lebih cepat dan akan menguatkan harga komoditas seperti emas dan minyak.
Namun jika data ekonomi AS menguat termasuk data PCE Price Index menguat, akan mendorong The Fed untuk memperlambat penurunan suku bunga dan menguatkan dolar AS dan menekan harga komoditas seperti emas dan minyak.