(Vibiznews – Commodity) Harga emas diperdagangkan sedikit naik ke atas $2,020 di sekitar $2,022 pada jam perdagangan sesi AS setelah dirilisnya data makro ekonomi AS yang mengakibatkan turunnya yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun sehingga membantu menopang harga emas naik.
Sebelum keluarnya data ekonomi AS kuartal ketiga, dolar AS naik sehingga menggerakkan harga emas turun ke $2,011 suatu kerendahan mingguan yang baru. S&P Global mempublikasikan perkiraan pendahuluan dari Producer Manager Indexes (PMIs) bulan Januari yang menunjukkan bahwa output manufaktur membaik ke 50.3, jauh lebih baik daripada angka sebelumnya di 47.9 merupakan angka tertinggi dalam lebih dari satu tahun. PMI Jasa muncul di 52.9 mengatasi daripada yang diperkirakan di 51 dan di atas angka sebelumnya di 51.4. Menurut laporan resmi, aktifitas bisnis bertumbuh dengan kecepatan tertajam dalam tujuh bulan.
Sementara itu, Bank of Canada (BoC) mengumumkan tidak mengubah tingkat bunganya di 5% setelah dikeluarkannya kebijakan bulan Januari. Pernyataan yang keluar sedikit lebih hawkish daripada yang diperkirakan sehingga membebani turun kemungkinan akan dilakukannya penurunan tingkat bunga pada bulan April ke sekitar 40%.
Pasar saham masih mempertahankan nada positipnya, dengan bursa saham AS, Wall Street, meneruskan rally-nya berdasarkan laporan penghasilan perusahaan yang lebih daripada daripada yang diperkirakan yang memberikan signal kesehatan ekonomi.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $2,000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,988 dan kemudian $1,972. “Resistance” terdekat menunggu di $2,033 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,047 dan kemudian $2,077,-.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.