(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Senin naik kembali ketinggian di atas $78.00 di sekitar $78.16 per barel, sebelum akhirnya turun kembali ke sekitar $76.70 per barel.
Harga minyak mentah WTI memperpanjang keuntungannya untuk sesi ke empat berturut-turut dan sempat mencapai puncaknya di $79.19 pada awal jam perdagangan sesi Asia hari Senin, meskipun setelah itu kehilangan sebagian besar dari keuntungannya, turun ke bawah $77.00.
Kenaikan harga minyak mentah WTI digerakkan oleh keprihatinan akan potensi disrupsi supply minyak mentah setelah ada serangan misil atas sebuah kapal tanker minyak mentah di Laut Merah.
Terlebih lagi, pada hari Minggu, sebuah serangan drone yang mentargetkan pos penjagaan AS di Yordania, di dekat perbatasan Siria, telah mengakibatkan kematian tragis dari tiga anggota service AS dan membuat paling sedikit 24 orang lainnya mengalami luka – luka.
Laporan – laporan memberikan indikasi bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden dan militer AS sedang aktif mengembangkan rencana yang spesifik untuk membalas serangan ini. Di antara langkah-langkah potensial yang sedang dipertimbangkan, ada prospek serius untuk menyerang Iran, yang jika dilaksanakan akan merupakan eskalasi yang signifikan yang pada gilirannya akan menjadi angin pendorong naik harga minyak mentah.
Organization of the Petroleum Exporting Countries dan sekutunya (OPEC+) diskedulkan mengadakan konferensi pada tanggal 1 Februari dimana mereka kemungkinan akan membuat Keputusan mengenai kebijakan produksi minyak mentah lebih lanjut.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $75.25 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $74.49 dan kemudian $72.46. “Resistance” yang terdekat menunggu di $77.06 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $78.85 dan kemudian $79.61.
61icky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.