(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan investasi global pada pekan ini akan fokus mencermati data tenaga kerja AS dan keputusan suku bunga AS dan pernyataan The Fed yang akan menjadi perhatian pasar apakah akan melakukan penurunan suku bunga dalam waktu dekat atau tidak.
Pada Selasa malam telah dirilis data lowongan pekerjaan AS bulan Desember yang naik di luar dugaan, yang memberikan gambaran meningkatnya permintaan tenaga kerja AS dan masih kuatnya pasar tenaga kerja AS.
Pada Rabu malam akan dirilis data ADP Employment Change AS bulan Januari yang diindikasikan menurun.
Pada Jumat malam akan dirilis data Non Farm Payrolls Januari AS yang diindikasikan menurun, dan data Unemployment Rate Januari AS yang diindikasikan meningkat.
Sedangkan pada Kamis dinihari akan dirilis Keputusan suku bunga The Fed Yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah. Namun pasar akan mencermati pernyataan Ketua Fed Powell pasca pertemuan FOMC untuk mencari petunjuk mengenai prospek kebijakan Fed, apakah akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat atau tidak.
Pasar memperkirakan peluang 43% untuk The Fed akan menurunkan suku bunga 25bp pada pertemuan berikutnya pada 19-20 Maret, turun dari 73% pada awal tahun ini.
Bagaimanakah pengaruh data tenaga kerja AS dan pernyataan kebijakan The Fed bagi pasar perdagangan investasi global?
Dari pasar Forex, dolar AS bergerak naik terpicu meningkatnya lowongan pekerjaan AS bulan Desember dan perkiraan kuat The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Terpantau dolar AS mengatasi mata uang saingannya seperti Euro, Poundsterling, Yen dan Australia Dolar.
Jika data tenaga kerja AS terealisir menurun, dapat semakin memperkuat The Fed untuk menurunkan suku bunga lebih cepat dan akan menekan dolar AS.
Namun jika data tenaga kerja AS terealisir menguat akan mendorong The Fed untuk memperlambat penurunan suku bunga dan menguatkan dolar.
Juga akan dicermati pernyataan kebijakan dari Ketua The Fed apakah akan memberikan sinyal penurunan suku bunga dalam waktu dekat atau tidak, yang diperkirakan akan dipengaruhi hasil dari data tenaga kerja AS dan data ekonomi AS. Jika sinyal penurunan suku bunga menguat, akan menekan dolar AS.
Dari pasar Index, bursa Wall Street berakhir mixed, dengan indeks Dow Jones mencatat rekor tertinggi baru tetapi indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 ditutup lebih rendah, menantikan hasil pertemuan FOMC pada hari Rabu dan laporan pendapatan minggu ini dari Perusahaan Big Tech.
Sedangkan Bursa Asia bergerak mixed mengikuti bursa Wall Street. Bursa Eropa juga diperkirakan bergerak mixed menantikan data tenaga kerja dan keputusan kebijakan The Fed.
Jika data tenaga kerja AS terealisir menurun, dapat semakin memperkuat The Fed untuk menurunkan suku bunga lebih cepat dan akan menguatkan bursa saham global.
Namun jika data tenaga kerja AS terealisir menguat akan mendorong The Fed untuk memperlambat penurunan suku bunga dan menekan bursa saham global.
Jika pernyataan hasil pertemuan The Fed memberikan sinyal penurunan suku bunga menguat, akan menguatkan bursa saham global.
Dari pasar Komoditas, harga emas bergerak datar dan hati-hati mencermati penguatan dolar AS dan menantikan Keputusan kebijakan The Fed. Sedangkan harga minyak bergerak turun terbebani sentimen bearish penguatan dolar AS, penurunan permintaan, dan mencermati ketegangan geopolitik Timur Tengah.
Jika data tenaga kerja AS terealisir menurun, dan memperkuat The Fed untuk menurunkan suku bunga lebih cepat dan menekan dolar AS, akan menguatkan harga emas dan minyak.
Namun jika data tenaga kerja AS terealisir menguat dan memperlambat penurunan suku bunga dan menguatkan dolar, akan menekan harga emas dan minyak.
Juga akan dicermati pernyataan kebijakan dari Ketua The Fed apakah akan memberikan sinyal penurunan suku bunga dalam waktu dekat atau tidak, yang diperkirakan akan dipengaruhi hasil dari data tenaga kerja AS dan data ekonomi AS. Jika sinyal penurunan suku bunga menguat, akan menekan dolar AS dan menguatkan harga emas dan minyak.