Pasar Kompak Rebound, akan Konsolidasi di Minggu yang Pendek — Domestic Market Outlook, 5-7 February 2024

278
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Pasar keuangan kompak rebound dari tekanan koreksi di bulan Januari.
  • Capital inflow pada pekan lalu cukup deras mencapai sekitar Rp8,5 triliun.
  • Menurunnya laju inflasi IHK Januari menjadi 2,57% (yoy) dan resiliennya Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) triwulan IV – 2023 turut membantu sentimen positif pasar.
  • Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang adalah rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada hari Senin, dan cadangan devisa pada Rabu

Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 5-7 February 2024.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau bangkit rebound dari koreksi 3 minggunya, melaju ke level 1,5 minggu tertingginya oleh net buy investor asing serta ditopang sektor kesehatan dan keuangan. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya mixed oleh tergesernya estimasi waktu pemangkasan bunga the Fed. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 1,42%, atau 101,697 poin, ke level 7.238,785. Untuk minggu berikutnya (5-7 Februari 2024), yang pendek dipotong libur Isra Miraj dan cuti Imlek pada Kamis dan Jumat, IHSG kemungkinan akan lanjutkan rebound lalu konsolidasi menjelang libur, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.307 dan 7.401. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.103, dan bila tembus ke level 7.047.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu bangkit menguat dari bearish 4 minggu di 3,5 bulan terendahnya, menjadi rally 6 hari ke 1,5 minggu tertingginya, di tengah dollar global yang sempat sideways dan capital inflow di pasar SBN sekitar Rp5,5 triliun, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir menguat 1,08% atau 171 poin ke level Rp 15.642. Sementara, dollar global terakhirnya menguat ke sekitar 7,5 minggu tertingginya oleh data lapangan kerja AS yang solid. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan rebound, atau kemungkinan rupiah sempat balik terkoreksi lalu bertahan, dalam range antara resistance di level Rp15.848 dan Rp15.967, sementara support di level Rp15.607 dan Rp15.537.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau naik secara mingguannya, terlihat dari pergerakan turun yield obligasi dan berakhir ke 6,519% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury tampak menurun secara mingguannya dengan menanjak di hari terakhir pasar.

===

Berdasarkan data inflasi Badan Pusat Statistik yang telah menggunakan Survei Biaya Hidup (SBH) dengan tahun dasar baru 2022, inflasi IHK Januari 2024 tercatat sebesar 0,04% (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 2,57% (yoy), lebih rendah dari inflasi IHK bulan sebelumnya sebesar 2,61% (yoy). Ke d​epan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024.

Bank Indonesia melaporkan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) triwulan IV – 2023 tetap terjaga di tengah risiko perlambatan ekonomi dunia dan ketidakpastian pasar keuangan global. Perkembangan ini didukung oleh kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik yang resilien, serta koordinasi dan sinergi KSSK yang terus diperkuat. Dengan perkembangan tersebut, kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik secara keseluruhan tahun 2023 terjaga baik dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam Rapat Berkala KSSK I – 2024 pada Senin (29/01) berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dan sinergi, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko perlambatan ekonomi dan berlanjutnya ketidakpastian global di tahun 2024, termasuk rambatannya pada perekonomian dan sektor keuangan domestik.

Berdasarkan data transaksi 29 Januari – 1 Februari 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp8,51 triliun terdiri dari beli neto Rp5,51 triliun di pasar SBN, beli neto Rp2,46 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp0,54 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

===

 

Pasar yang bergejolak terus belakangan ini, karena isyu estimasi dimulainya pelonggaran kebijakan moneter, serta naiknya tensi geopolitik, membuat sejumlah forum diskusi digiatkan di antara kalangan investor. “Pasar ini sebenarnya mau ke mana?” begitu yang sering jadi topik hangat diskusi. Memang benar, hanya si pasar sendiri yang tahu pergerakan pasar. Namun demikian, perilaku pasar dapat dipelajari juga, bukan? Bagi mereka yang telah lama berpengalaman merasakan denyut naik turunnya pasar, biasanya akan cukup bijak untuk melihat pasar dari sudut “bird-eye view”.

Vibiznews.com pastinya punya kapabilitas itu sebagai media spesialisasi investasi yang berpengalaman. Mari bersama kami memanfaatkan gerak pasar dan jadilah investor yang ‘profitable’. Tetaplah bersama kami, Anda akan terbantu dalam pengambilan keputusan investasi Anda. Terima kasih pembaca karena telah setia bersama kami, partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting