(Vibiznews – Commodity) Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu, jatuh tajam setelah keluar laporan employment AS, Nonfarm Paryolls (NFP) yang kuat dan diperdagangkan di $2,039 per troy ons.
Meskipun terjadi aksi jual yang mengakibatkan penurunan tajam harga emas, pasar emas berhasil bertahan pada level support yang kritikal dan menutup minggu lalu di teritori positip.
Data pasar tenaga kerja AS yang kuat telah mengambil sebagian dari momentum bullish emas pada akhir minggu lalu, namun meningkatnya kekacauan di dalam sektor perbankan AS akan bisa terus memberikan dukungan yang solid bagi emas sehingga membuat sentimen bearish menjadi tertahan.
Harga emas jatuh dengan pasar sekarang melihat probabilita the Fed akan menurunkan tingkat bunganya pada bulan depan menjadi kurang dari 20%. Bahkan ekspektasi diturunkannya tingkat bunga pada bulan Mei ikut berkurang.
Pasar emas jatuh sesuai dengan komentar dari ketua Federal Reserve AS Jerome Powell yang mengatakan bahwa sementara bank sentral AS sedang menyiapkan kelonggaran di dalam kebijakan moneter agar bisa dimulai pada tahun ini, namun waktunya masih tetap tidak pasti.
Bureau of Labor Statistics (BLS) AS melaporkan data NFP AS untuk bulan Januari yang kuat dimana AS berhasil menciptakan 353.000 pekerjaan baru dibandingkan dengan yang diperkirakan oleh konsensus pasar sebanyak hanya 180.000. Angka bulan Februari ini juga lebih tinggi daripada angka bulan Desember sebanyak 216.000.
Tingkat pengangguran tetap tidak berubah di 3.7%, sementara investor memperkirakan sedikit kenaikan menjadi 3.8%. Sementara itu, outlook inflasi tetap tinggi dengan Average Hourly Earnings bertumbuh dengan kecepatan yang lebih kuat daripada yang diperkirakan oleh partisipan pasar.
Monthly Average Hourly Earnings bulan Januari naik sebanyak 0.6% sementara pada bulan Desember hanya sedikit sekali naiknya di 0.4%. Para investor memproyeksikan penurunan dalam pertumbuhan sebanyak 0.3%. Pertumbuhan upah tahunan naik ke 4.5% dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 4.1% dan dari angka sebelumnya di 4.4%.
Data pasar tenaga kerja AS yang bagus ini diperkirakan akan membuat para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS (the Fed) cenderung untuk tetap mempertahankan tingkat bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Di dalam pernyataan kebijakan moneternya, ketua the Fed Jerome Powell dengan jelas mengatakan bahwa para pembuat kebijakan memerlukan keyakinan yang lebih besar mengenai inflasi kembali ke target 2% secara berkelanjutan.
Penurunan harga emas juga disebabkan oleh karena reboundnya dolar AS dengan kuat setelah rilis data NFP AS bulan Januari. Indeks dolar AS naik 0.93% ke 103.825.
Sementara yield obligasi treasury AS naik ke atas 4% setelah keluarnya laporan employment AS yang kuat yang juga membebani harga emas. Di tambah lagi dengan usaha diplomatik untuk mencapai gencatan senjata di daerah kantong Palestina mengalami kemajuan yang bersamaan dengan naiknya yield obligasi treasury AS menjadi badai bagi harga emas yang safe-haven.
Pada minggu ini hanya sedikit data ekonomi yang akan keluar. Data ekonomi utama yang akan dirilis pada minggu ini adalah Purchasing Manager Index (PMI) jasa dari ISM pada hari Senin dan Jobless Claims mingguan pada hari Kamis.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $2,010 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,000 dan kemudian $1,988.
“Resistance” terdekat menunggu di $2,060 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,079 dan kemudian $2,100.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.



