KPR Menjadi Motor Terbesar Menggerakkan Kinerja Bisnis BTN

265
Insentif Kelonggaran Likuiditas Makroprudensial Belum Mengangkat Permintaan Properti, Apa Faktor Penyebabnya?

(Vibiznews – Banking & Insurance) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mencatat penyaluran kredit mencapai Rp 333,7 triliun hingga Desember 2023. Angka ini naik 11,9% secara tahunan (yoy).

Menurut Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu, pertumbuhan kredit lebih tinggi dibandingkan dengan aset yang naik 9,1% yoy. Terhitung pada periode yang sama.

“KPR jadi motor terbesar yang menggerakan kinerja mesin bisnis BTN,” katanya dalam paparan kinerja sepanjang 2023, Senin (12/2/2024).

Nixon menjelaskan bahwa KPR berkontribusi Rp 257,92 triliun atau 86,96% terhadap total portofolio kredit bank. Terdiri dari segmen KPR subsidi tercatat naik 10,9% yoy. Dan KPR nonsubsidi mencetak pertumbuhan rekor tertinggi setelah Covid-19 atau sebesar 9,5% yoy.

Pada periode yang sama kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) BTN turun menjadi 3,01%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan Desember 2022, yakni 4,8%. “Tren 2024 sudah pasti ke area 3%,” kata Nixon.

Sementara itu, pembiayaan dari unit usaha syariah (UUS) BTN naik 17,36% menjadi Rp 37,11 triliun. Dengan demikian aset BTN Syariah tumbuh 19,7% yoy menjadi Rp 54,3 triliun.

“Mudah-mudahan tahun ini bisa hit ke angka Rp 60 triliun,” kata Nixon.

Nixon melanjutkan bahwa permintaan KPR syariah tumbuh kencang di Jawa Barat, Mataram, dan Aceh. Sebanyak 25%-30% nasabah meminta pembiayaan rumah melalui skema syariah.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting