(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa, naik ke atas $77.00, di sekitar $77.60 per barel, dengan naiknya ketegangan di Timur Tengah, sebelum akhirnya sedikit turun ke $77.42 per barel pada jam perdagangan sesi Asia hari Rabu pagi.
Harga minyak mentah WTI memperpanjang keuntungannya yang telah dimulai dari sejak tanggal 5 Februari, didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Harga minyak mentah WTI naik menembus $77.00 per barel pada jam perdagangan sesi Asia hari Selasa.
Pemberontak Houthi Yaman dilaporkan meluncurkan misil ke sebuah kapal yang menuju ke Pelabuhan di Iran yang mengakibatkan sedikit kerusakan pada kapal namun tidak ada dari krew yang terluka.
Israel menyelesaikan serangkaian serangan udara ke kota Gaza bagian Selatan di Rafah pada hari Senin. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan niatnya pada hari Minggu untuk meningkatkan operasi militer di Rafah setelah menolak proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Hamas.
Namun, Presiden AS Joe Biden memperingati Netanyahu agar jangan melakukan serangan darat di Rafah tanpa rencana yang kredibel dan yang bisa benar – benar dijalankan dengan keyakinan keamanan penduduk sipil disana.
Hamas juga memperingatkan Israel bahwa serangan darat ke Rafah akan bisa membahayakan masa depan dirilisnya tawanan perang.
Meskipun demikian, diskusi diplomatik di Beirut memberikan indikasi kemajuan yang potensial terhadap berkurangnya ketegangan antara Israel dengan Hamas sehingga membuat harga minyak mentah WTI mengalami sedikit penurunan.
Selain itu potensi tetap tingginya tingkat bunga Federal Reserve AS (the Fed) juga membebani harga minyak mentah WTI karena membuat ketidakpastian mengenai permintaan akan minyak mentah ke depannya.
The Fed diperkirakan akan menahan diri untuk menurunkan tingkat bunga pada pertemuan bulan Maret karena keprihatinan mengenai tekanan inflasi dengan naiknya inflasi konsumen, Consumer Price Index (CPI) AS bulan Januari.
Bureau of Labor Statistics (BLS) AS mengeluarkan laporan inflasi konsumen, Consumer Price Index (CPI) bulan Januari yang muncul di 3.1% YoY lebih tinggi dibandingkan dengan angka yang diperkirakan di 2.9% meskipun turun dibandingkan dengan angka bulan Desember di 3.4%. Angka CPI MoM muncul di 0.3% sementara angka CPI inti MoM muncul di 0.4% juga lebih tinggi daripada yang diperkirakan.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $75.97 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $74.99 dan kemudian $73.39. “Resistance” yang terdekat menunggu di $77.81 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $78.40 dan kemudian $79.00.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.