(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi Eropa hari Selasa , bertahan di atas $78.00 diperdagangkan sekitar $78.43 per barel dengan kembali naiknya ketegangan di Timur Tengah.
Konflik di Jalur Gaza antara Israel dengan Palestina Hamas masih belum kelihatan kemajuan yang signifikan di dalam resolusi gencatan senjata, sehingga membuat pasar minyak mentah menjadi kuatir dengan potensi menyebarnya krisis ke negara tetangga yang banyak memproduksi minyak mentah seperti Iran.
Sementara itu pemberontak Houthi di Yaman masih terus mentargetkan kapal – kapal kargo sipil yang melewati daerah Laut Merah menuju terusan Suez, sehingga membuat ketakutan akan terjadinya disrupsi supply tetap tinggi.
Selain itu, The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) percaya teguh bahwa permintaan minyak mentah global akan terus bertambah untuk dua dekade berikutnya, meskipun pandangan ini mendapatkan tantangan dari International Energy Agency (IEA) yang memperkirakan bahwa permintaan minyak mentah global akan menurun pada bulan – bulan yang akan datang.
IEA memperkirakan pertumbuhan minyak mentah global akan melambat menjadi 1.220.000 barel perhari, sementara OPEC memperkirakan kenaikan pertumbuhan jangka panjang lebih dari dua digit.
Para trader minyak mentah AS mengabaikan peringatan dari IEA pada minggu lalu dan juga mengabaikan kenaikan inventori minyak mentah AS yang mengejutkan. Investor secara dominan fokus kepada pemberitaan mengenai konflik di Timur Tengah, dan juga juga kepada penurunan penyulingan minyak mentah yang lebih besar daripada yang diperkirakan.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $77.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $76.99 dan kemudian $75.39. “Resistance” yang terdekat menunggu di $78.62 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $79.60 dan kemudian $81.16.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.