(Vibiznews – Commodity) Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa naik dan diperdagangkan di sekitar $2,027 per ons.
Kenaikan harga emas terutama disebabkan para pejabat pembuat keputusan Federal Reserve AS (the Fed) yakin bahwa inflasi sedang turun secara luas.
Outlook harga emas menguat dengan komentar-komentar dari para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS (the Fed) yang mengatakan bahwa inflasi AS secara luas sedang bergerak ke arah yang benar. Komentar para pejabat the Fed ini telah memudarkan dampak dari munculnya data Consumer Price Index (CPI) dan Producer Price Index (PPI) bulan Januari.
Keyakinan dari para pembuat kebijakan the Fed bahwa inflasi AS sedang turun secara jangka panjang telah mendorong harga emas naik. Sementara itu, investor menunggu keluarnya risalah pertemuan FOMC the Fed pada pertemuan kebijakan yang pertama kalinya dalam tahun 2024. Risalah FOMC akan memberikan petunjuk mengenai waktu kapan penurunan tiga kali tingkat bunga, sebagaimana dengan yang diperkirakan oleh the Fed.
Kenaikan harga emas juga disebabkan karena melemahnya dolar AS dengan indeks dolar AS turun 0.33% ke 103.837.
Dari medan data ekonomi, data PMI pendahuluan dari S&P global bulan Februari yang akan dikeluarkan pada hari Kamis akan memberikan petunjuk mengenai arah pergerakan harga emas dan dolar AS. PMI manufaktur AS diperkirakan akan melampaui batas 50 untuk kedua kalinya di 50.5. Apabila data faktori yang keluar bagus maka akan berdampak negatip terhadap harga emas.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $2,011 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,000 dan kemudian $1,990. “Resistance” terdekat menunggu di $2,035 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,050 dan kemudian $2,080.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.