(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Senin, berhasil naik ke atas $77.00 di sekitar $77.46, setelah sebelumnya sempat turun ke bawah $77.00 di sekitar $76.26 per barel.
Kenaikan harga minyak mentah disebabkan melemahnya dolar AS dengan indeks dolar AS turun 0.15% ke 103.700 pada saat ini berita ini dinaikkan. Melemahnya dolar AS disebabkan karena meningkatnya hutang nasional AS di atas $34 triliun. Banyak pemimpin keuangan dan investor ternama menaikkan tanda bahaya mengenai krisis ekonomi AS yang mengancam. Bahkan ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell ikut membebani dengan mengatakan bahwa hutang AS sudah tidak dapat bertahan lebih lama.
Sementara itu, tekanan turun terhadap harga minyak mentah WTI sebelumnya disebabkan karena ketidakpastian mengenai permintaan minyak mentah ke depannya yang kemungkinan dipengaruhi oleh meningkatnya sentimen resiko global.
Sentimen ini dapat memicu para bank sentral utama dunia untuk menganut sikap sabar mengenai arah dari tingkat bunga yang tinggi.
Tren tingkat bunga yang tinggi secara global telah menekan aktifitas ekonomi dan karenaya mengurangi konsumsi minyak mentah dan mengakibatkan turunnya permintaan minyak mentah.
Risalah Federal Open Market Committee (FOMC) menyoroti keprihatinan mengenai penurunan tingkat suku bunga yang memberikan signal untuk tetap mempertahankan tingkat bunga yang tinggi untuk memerangi tekanan inflasi yang persisten. Sikap ini telah membebani harga minyak mentah.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $76.80 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $75.69 dan kemudian $74.91. “Resistance” yang terdekat menunggu di $79.08 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $80.14 dan kemudian $81.16.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.