(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Kamis, bertahan di ketinggian di atas $78.00 di sekitar $78.42 per barel.
Harga minyak mentah WTI naik 0.28% pada jam perdagangan sesi Eropa hari Kamis setelah mengalami pemulihan yang kuat dari harga sebelumnya di $77.60 menjelang keluarnya data inflasi AS, Personal Consumption Expenditure Price Index (PCE), bulan Januari.
Data inflasi PCE bulanan diperkirakan naik 0.4% pada bulan Januari, dengan kecepatan yang lebih tinggi dari kenaikan pada bulan Desember di 0.2%.
PCE inti bulan Januari juga diperkirakan meningkat dengan kecepatan 2.8% per tahun, dibandingkan dengan 2.9% pada bulan Desember.
Sementara itu, para investor kuatir mengenai permintaan minyak mentah jangka pendek karena resiko tingkat bunga tetap restriktif untuk periode yang lebih lama. Para pembuat kebijakan Federal Reserve AS tidak melihat perlunya menurunkan tingkat bunga buru-buru dengan mereka perlu mengobservasi lebih banyak data ekonomi untuk mengkonfirmasi bahwa inflasi akan kembali kepada level yang diinginkan di 2%. Permintaan akan minyak mentah khususnya turun di tengah lingkungan tingkat bunga yang tinggi.
Sementara itu harga minyak mentah WTI tetap didukung oleh meningkatnya ketidakpastian mengenai gencatan senjata antara Israel dengan Hamas. Pada hari Rabu, Hamas mengatakan bahwa mereka telah menembakkan roket-roket ke arah Israel Utara, yang telah menurunkan ekspektasi dari gencatan senjata. Namun, Presiden AS Joe Biden percaya akan ada gencatan senjata pada tanggal 4 Maret.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $77.33 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $76.80 dan kemudian $75.58. “Resistance” yang terdekat menunggu di $79.08 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $80.14 dan kemudian $81.16.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.