(Vibiznews – Commodity) Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa, naik ke ketinggian baru pada tahun 2024, di sekitar $2,128, mendekati level “all time high” di $2,145 yang dicapai pada Desember 2023.
Yield obligasi treasury AS benchmark sepuluh tahun berada di teritori merah di bawah 4.2%, membantu mendorong naik harga emas, menjelang rilis data ekonomi AS yang penting.
Harga emas berbalik positip untuk hari ke lima berturut – turut pada hari Selasa dan menyentuh puncak ketinggian baru dalam tiga bulan, di sekitar region $2,120 selama paruh pertama dari sesi Eropa.
Sementara itu, meningkatnya kesepakatan bahwa the Fed akan mulai melakukan penurunan tingkat bunga pada bulan Juni membuat pergerakan naik dolar AS tertahan sehingga memberikan dukungan terhadap kenaikan harga emas.
Disamping itu, ketegangan geopolitik yang persisten dan keprihatinan akan melambatnya perekonomian di Cina, menurunkan minat investor terhadap assets yang beresiko. Hal ini terbukti dengan melemahnya pasar saham yang merupakan faktor lainnya yang mendukung kenaikan dari harga emas pada saat ini.
Para trader sekarang sedang memperhatikan keluarnya data PMI jasa AS dari ISM untuk mendapatkan kesempatan jangka pendek. Meskipun demikian, latar belakang dari semua fundamental yang disebutkan sebelumnya, menunjukkan arah harga emas ke depannya adalah kenaikan. Setiap penurunan karena koreksi normal akan di anggap sebagai kesempatan membeli dari bawah.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $2,100 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,064 dan kemudian $2,037. “Resistance” terdekat menunggu di $2,134, yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,145 dan kemudian $2,170.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.