Presiden Dorong Kerja Sama Ekonomi Dalam Tiga Hal di KTT Khusus Kemitraan ASEAN

401
Presiden Dorong Kerja Sama Ekonomi Dalam Tiga Hal di KTT Khusus Kemitraan ASEAN
Sumber: Kemenkeu

(Vibiznews – Economy & Business) – Presiden RI Joko Widodo menghadiri KTT Khusus Perayaan ke-50 Kemitraan ASEAN – Australia di Melbourne, Rabu (6/03).

Dalam acara tersebut Presiden menyampaikan bahwa menginjak usia emas 50 tahun, kemitraan ASEAN-Australia menuju babak baru. Yaitu menuju hubungan yang semakin menguntungkan. Australia merupakan mitra wicara tertua bagi ASEAN dan menjadi penghubung ASEAN dengan kawasan Indo Pasifik.

“Kita berbagi kawasan Indo Pasifik, di mana stabilitas, perdamaian, dan kemakmurannya menjadi tujuan dan tanggung jawab bersama,” ungkap Presiden Jokowi.

Presiden mengatakan akan mendorong tiga hal untuk menguatkan kerja sama yang telah terjalin dalam bidang ekonomi antara ASEAN dan Australia. Pertama, penguatan integrasi ekonomi ASEAN dan Australia melalui investasi, perdagangan, dan implementasi ASEAN Outlook on Indo Pacific (AOIP).

Pada sektor investasi, Presiden Jokowi menekankan perlunya mendorong kerja sama ekonomi yang seimbang. Terutama dengan meningkatkan investasi Australia di Asia Tenggara.

“Saya harap Australia dapat membuka secara lebih lebar kesempatan inbound investment dari ASEAN ke Australia,” ungkap Presiden Jokowi.

Untuk sektor perdagangan, Presiden mengharapkan peningkatan kerja sama dengan memanfaatkan Regional Comprehensive Economy Partnership (RCEP) dan ASEAN-Australia-New Zealand FTA (AANZFTA).

Selain itu, implementasi AOIP juga perlu dioptimalkan melalui realisasi komitmen yang disampaikan pada ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) tahun lalu di Jakarta.

“Saya harap komitmen Australia senilai USD28,1 miliar di AIPF dapat segera direalisasikan”, harap Presiden.

Kedua, percepatan transisi energi. ASEAN telah menyepakati “ASEAN Strategy for Carbon Neutrality” di tahun 2023 lalu untuk mendorong transformasi kawasan menuju ekonomi hijau. Disinilah dukungan Australia dalam bentuk investasi dan transfer teknologi diperlukan ASEAN.

“Saya juga mendorong para pelaku bisnis Australia untuk mendukung pembangunan electric vehicle ecosystem di ASEAN,” jelas Presiden.

Ketiga, kerja sama transformasi digital. ASEAN tahun lalu telah memulai perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA). Hal ini dilakukan untuk mewujudkan potensi ekonomi digital kawasan yang diprediksi mencapai USD1 triliun pada 2030.

Presiden Jokowi berharap Australia dapat mendukung upaya transformasi digital ASEAN melalui skill development, knowledge sharing, dan kemitraan publik dan privat yang kuat.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting