Rekomendasi Emas Mingguan 11 – 15 Maret 2024: Naik ke “All Time High” Baru.

449

(Vibiznews – Commodity) Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu naik membumbung tinggi ke “All Time High” baru dengan sempat menembus ke atas $2,200, di sekitar $2,203, sebelum akhirnya ditutup turun ke $2,178 per troy ons.

Harga emas melanjutkan kenaikannya ke ketinggian “all-time high” yang baru dengan yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun jatuh ke 4.04% setelah dirilisnya data Nonfarm Payrolls AS.

Melambatnya dengan tajam pertumbuhan upah dan naiknya tingkat pengangguran diperkirakan akan memicu naiknya ekspektasi pasar akan penurunan tingkat bunga oleh the Fed pada pertemuan kebijakan moneter bulan Juni.

Bureau of Labor Statistics (BLS) AS melaporkan bahwa tingkat pengangguran AS naik ke 3.9% dibandingkan dengan yang diperkirakan dan angka sebelumnya di 3.7%. Meskipun demikian, angka Nonfarm Payrolls bulan Februari muncul di 275.000 lebih tinggi daripada yang diperkirakan di 200.000 namun masih di bawah angka sebelumnya di 353.000.

Outlook inflasi diperkirakan akan menurun dengan melambatnya Average Hourly Earnings dibandingkan dengan yang diperkirakan partisipan pasar. Upah bulanan hanya meningkat 0.1% dibandingkan dengan peningkatan pada bulan Januari sebesar 0.6%. Sementara investor memperkirakan upah bulanan meningkat 0.3%.

Melambatnya pertumbuhan upah dan tingginya tingkat pengangguran membebani dolar AS dengan indeks dolar AS turun ke sekitar 102.710 sehingga menambah dorongan naik terhadap harga emas.

Kenaikan harga emas dilatarbelakangi meningkatnya pertaruhan penurunan tingkat bunga oleh Federal Reserve AS (the Fed) pada pertemuan kebijakan moneter bulan Juni yang akan datang yang melemahkan dolar AS dan membebani yield obligasi treasury AS.

Komentar dari ketua the Fed Jerome Powell yang dovish telah mendorong naik harga emas. Powell mengatakan bank sentral AS tidak jauh dari memperoleh cukup keyakinan bahwa inflasi akan mencapai target 2% sehingga bisa mulai menurunkan tingkat bunga.

Selain itu, para investor Cina memburu emas sebagai tempat yang aman untuk menaruh kas mereka setelah sektor properti dan pasar saham Cina tumbang. Ditambah lagi, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah meningkatkan permintaan terhadap assets safe-haven yang tradisional seperti emas.

Setelah mengalami rally yang mengesankan selama tujuh hari, yang mendorong harga emas naik ke ketinggian “all-time high” yang baru, apakah emas akan mengambil napas pada minggu ini?

Pasar emas kemungkinan bisa mengalami konsolidasi dalam jangka pendek, dengan banyak yang akan mengambil keuntungannya terlebih dahulu, namun hal ini bukanlah akhir dari tren naik harga emas.

Pada minggu ini, data ekonomi yang beresiko paling besar bagi harga emas adalah data Consumer Price Index (CPI) AS bulan Februari. Munculnya data inflasi yang lebih panas daripada yang diperkirakan akan bisa menimbulkan aksi jual terhadap emas.

Sementara data CPI akan menjadi fokus utama pada minggu ini, pasar juga akan menerima data Producer Price Index, retail sales, dan data manufaktur regional.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $2,145 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,088 dan kemudian $2,050.

“Resistance” terdekat menunggu di $2,180 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,200 dan kemudian $2,246. 

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.