(Vibiznews – Banking & Insurance) – Bulan ramadan telah tiba dan konsumsi masyarakat diperkirakan mengalami peningkatan. Tidak heran jika perbankan pun memanfaatkan momen tersebut untuk meningkatkan bisnis konsumernya, terutama bisnis kartu kredit.
Jika menilik data Bank Indonesia (BI), bisnis kartu kredit memang masih menjanjikan. Tercatat, nilai transaksi kartu kredit sepanjang 2023 senilai Rp 405,33 triliun atau mengalami kenaikan sekitar 25,25% secara tahunan (year on year/YoY). Sementara, volume transaksi juga naik 14,83% YoY menjadi 393,62 juta transaksi.
Perlu diketahui, di bulan Ramadan pada 2023 memang tampak ada kenaikan yang signifikan terutama dari sisi volume transaksi. Contohnya, pada Maret 2023 yang merupakan minggu-minggu pertama Ramadan tercatat volume transaksinya mencapai 32,18 juta transaksi. Angka ini naik dari bulan sebelumnya yang hanya 29,18 juta transaksi.
Direktur Konsumer CIMB Niaga Noviady Wahyudi pun menegaskan bahwa periode Ramadan dan Idul Fitri selalu menjadi momen yang sangat baik. Terutama bagi bisnis kartu kredit untuk bertumbuh dalam hal peningkatan transaksi dan volume.
Kondisi tersebut pun diperkirakan juga tetap terjadi di tahun ini. Selama periode Ramadan, beliau menargetkan bisnis kartu kredit CIMB Niaga bisa mencatatkan pertumbuhan volume transaksi minimal sebesar 10%.
“Sampai dengan Februari 2024, total transaksi kartu kredit CIMB Niaga sudah mencapai lebih dari Rp 5 triliun,” ujarnya.
Untuk mencapai target tersebut, Noviady alias Dede menyebutkan CIMB Niaga akan memberikan beberapa penawaran menarik kepada nasabah selama periode ramadan ini. Salah satunya, promo buka puasa bersama di restoran pilihan dengan diskon sampai dengan 40%.
Namun, meski menargetkan bisnis ini bisa terakselerasi dengan cepat, Dede menegaskan bahwa pihaknya tetap menerapkan prinsip kehati-hatian.
Hal ini sesuai dengan risk appetite bank dalam penyaluran kredit sehingga kualitas kredit dapat terus terjaga dengan baik.
Lain halnya dengan GM Divisi Bisnis Kartu BNI Grace Situmeang. Dia mengungkapkan bahwa pada periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, pihaknya berharap ada peningkatan nilai transaksi kartu kredit. Yaitu minimal 15% dibanding dengan rata-rata nilai transaksi setiap bulannya.
“Transaksi kartu kredit pada Ramadan tahun ini diprediksikan akan lebih meningkat, dibanding tahun lalu,” ujar Grace.
Dalam memanfaatkan momen ini, Grace menyatakan bahwa BNI telah menyiapkan beberapa penawaran diskon bagi nasabah pemegang kartu dengan harapan menjadi pilihan saat melakukan transaksi. Program ini diharapkan mampu mendongkrak bisnis kartu kredit ini.
Misalnya, program diskon hingga Rp 750.000 untuk pembelian tiket mudik, dan diskon hingga 25% untuk pemesanan Hampers. Tak hanya itu, ada juga diskon hemat hingga 78% di merchant-merchant favorit selama bulan Ramadan sampai dengan Lebaran 2024.
“Kualitas kredit dari bisnis kartu selama ini juga masih terjaga, dengan NPL di bawah 2%,” tambah Grace.
Sementara itu, Executive Vice President Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn menambahkan bahwa kartu kredit saat ini memang masih memiliki peranan penting. Dan menjadi pilihan masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan.
Meningkatnya aktivitas perekonomian masyarakat terutama sektor pariwisata, hiburan dan kuliner tentu bisa mendongkrak bisnis kartu kredit. Tiga hal tersebut pun juga identik di momen Ramadan hingga Idul Fitri.
“Oleh karenanya, di momen Ramadan dan Idul Fitri, kami memproyeksikan kenaikan jumlah transaksi termasuk transaksi kartu kredit,” ujarnya.
Namun, Hera tak mengungkapkan ada target khusus untuk bisnis kartu kredit di momen ini.
Ia hanya mengatakan hingga Desember 2023, jumlah kartu kredit BCA yang beredar telah mencapai 4,5 juta. Nilai transaksinya juga masih bisa tumbuh 33% YoY mencapai Rp 108,4 triliun.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting