Rekomendasi Emas Mingguan 18 – 22 Maret 2024: Turun karena Naiknya Yield AS

289

(Vibiznews – Commodity) Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu kehilangan daya tarik dan turun 0,20%, ke $2,155 per troy ons. Setelah koreksi turun pada jam perdagangan sesi Eropa, yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun naik ke 4.3% membuat emas mengalami kesulitan untuk mempertahankan pijakannya.

Harga emas turun dari ketinggian di sekitar $2,180 dengan para pemain di pasar emas memperkirakan permulaan siklus pelonggaran dari Federal Reserve AS telah tertunda karena munculnya data – data ekonomi AS yang kuat.

The Fed menunjukkan bahwa Industrial Production AS bulan Februari membaik. Ditambah lagi, University of Michigan Consumer Sentiment, menunjukkan bahwa orang – orang Amerika tetap optimis mengenai outlook ekonomi AS.

Pada hari Kamis, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa Jobless Claims mingguan turun sebanyak 1,000 menjadi 209.000 selama minggu yang berakhir pada bulan Maret, turun dari data minggu lalu yang direvisi menjadi 210.000 klaim. Sementara angka minggu lalu telah direvisi tajam sebanyak 10.000 klaim.

Penurunan di dalam Jobless Claims ini diluar daripada yang diperkirakan pasar yang memperkirakan kenaikan menjadi 218.000.

Selain itu, angka inflasi yang lebih panas daripada yang diperkirakan membenarkan pernyataan dari ketua the Fed Jerome Powell untuk tetap sabar dan berpegang kepada sikap kebijakan moneter sekarang, sampai proses disinflasi selesai.

Data inflasi AS dari produsen menyalakan spekulasi bahwa Federal Reserve AS kemungkinan akan menunda penurunan tingkat bunga. Hal ini akan mendukung kenaikan yields obligasi treasury AS yang membantu dolar AS mendapatkan kembali daya tariknya yang positip sehingga menjadi faktor kunci yang menekan turun harga emas.

Inflasi AS tetap merupakan ancaman yang persisten terhadap ekonomi AS dan rencana Federal Reserve AS untuk menurunkan tingkat bunga pada tahun ini.

Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Kamis mengatakan bahwa Producer Price Index (PPI) AS bulan Februari naik 0.36% setelah naik 0.30% pada bulan Januari. Data inflasi AS yang terbaru ini lebih panas daripada yang diperkirakan pasar dengan para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 0.30%.

Sementara itu, PPI inti naik 0.3% pada bulan Februari, lebih tinggi daripada yang diperkirakan pasar kenaikan 0.2%, meskipun lebih rendah dari kenaikan pada bulan Januari di 0.5%.

Saat ini pasar melihat kemungkinan the Fed menurunkan tingkat bunganya pada bulan Juni adalah 50%. Ini adalah penurunan yang signifikan dibandingkan dengan minggu lalu dimana pasar masih melihat kemungkinan the Fed  menurunkan tingkat bunganya pada bulan Juni adalah 80%.

Minggu ini akan menjadi minggu dengan test yang besar bagi emas dengan Federal Reserve AS (the Fed) akan bertemu untuk mendiskusikan kebijakan moneternya dan merilis proyeksi ekonomi terbaru. Setiap retorika yang hawkish dari the Fed akan mengurangi potensi penurunan tingkat bunga yang akan bisa menciptakan tekanan jual yang baru bagi emas.

Meskipun demikian, dengan ekonomi AS terus melambat, Federal Reserve AS (the Fed) tidak akan sanggup untuk berbicara terlalu hawkish. Ketua the Fed Jerome Powell harus berjalan di jalan yang sempit yang tidak menakut-nakuti investor.

Pada hari Kamis minggu lalu, harga emas jatuh ke kerendahan sesi setelah penjualan ritel AS pada bulan Februari muncul di bawah daripada yang diperkirakan pasar sementara angka bulan Januari di revisi turun tajam.

Menurut data terbaru dari Departemen Perdagangan AS, penjualan ritel AS bulan Februari naik 0.6% setelah pada bulan Januari direvisi turun – 1.1% dari sebelumnya – 0.8%. Sementara para ekonom memperkirakan penjualan ritel AS bulan Februari naik 0.8%.

Penjualan ritel inti yang mengeluarkan penjualan alat pengangkutan yang volatile, naik 0.3% pada bulan lalu, di bawah daripada yang diperkirakan pasar kenaikan sebesar 0.5%, sementara penjualan ritel inti bulan Januari direvisi turun menjadi – 0.8%.

Pasar emas mungkin akan menarik nafas dulu pada minggu ini ini, namun pasar emas masih mempunyai banyak tenaga untuk naik. Para analis emas berpendapat emas baru saja memulai pergerakan naiknya setelah menembus pola konsolidasi selama satu tahun lamanya.

Nasehat dari para analis adalah: “pada saat seperti ini jangan mengejar pasar melainkan membeli dari bawah”.

Faktor – faktor yang sama yang mendukung harga emas naik ke $2,000 per ons, masih terus mendukung emas.

Ketidakpastian geopolitik, melambatnya ekonomi global, dan permintaan bank sentral akan emas telah memberikan dukungan bagi harga emas.

Selain itu, permintaan emas bullion dari Asia tidak berkurang meskipun harga emas telah naik mencetak rekor tertingginya.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $2,128 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,088 dan kemudian $2,050.

“Resistance” terdekat menunggu di $2,178 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,200 dan kemudian $2,246. 

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.