Rekomendasi Minyak 19 Maret 2024: Melanjutkan Kenaikan ke Atas $81.00

311
harga minyak mentah

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Senin, melanjutkan kenaikannya ke atas $81.00, diperdagangkan di sekitar $81.45 per barel.

Sebelumnya harga minyak mentah WTI telah naik ke area di sekitar $80.90 pada jam perdagangan sesi Asia hari Senin. Harga minyak mentah WTI menerima momentum yang positip yang digerakkan oleh keprihatinan akan disrupsi supply yang berasal dari meningkatnya resiko geopolitik.

Secara spesifik, kekuatiran mengenai potensi interupsi supply dipicu oleh serangan Ukraina atas penyulingan minyak Rusia. Salah satu serangan tersebut pada hari Sabtu telah mengakibatkan kebakaran singkat pada penyulingan Slavyansk di Krasnodar. Menurut Reuters, serangan ini telah mengakibatkan menganggurnya kapasitas penyulingan minyak mentah Rusia kurang lebih 7% pada kuartal pertama.

Selanjutnya, Ukraina mengumumkan pada hari Minggu bahwa negara tersebut tidak berniat memperpanjang kesepakatan selama lima tahun dengan Gazprom Rusia mengenai transit dari gas Rusia ke Eropa, dan juga tidak ada rencana untuk bernegosiasi mengenai kesepakatan yang baru. Kesepakatan saat ini dibuat pada tahun 2019 antara Moskow dan Kyiv. Kesepakatan ini akan berakhir pada akhir bulan Desember 2024.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu juga menyatakan niatnya untuk bergerak maju dengan rencana untuk memperluas serangan ke Rafah di Gaza, sehingga semakin membuat rumit prospek kesepakatan perdamaian. Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan bahwa pergerakan Israel ini akan sangat merintangi usaha kedamaian regional.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $81.06 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $80.09 dan kemudian $79.20. “Resistance” yang terdekat menunggu di $81.85 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $82.50 dan kemudian $83.20.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.