(Vibiznews – Commodity) Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Senin, berbalik arah dan turun ke bawah $2,180 di sekitar $2,175, karena tekanan jual yang melanda dolar AS sehingga mendorong naik harga emas.
Harga emas tetap naik meskipun yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun tetap berada di teritori positip di atas 4.2%.
Indeks dolar AS turun 0.23%, dari ketinggian lima minggu di 104.500, ke bawah 104.00 di sekitar 103.935. Turunnya indeks dolar AS disebabkan karena aksi jual yang baru terhadap pasangan matauang USD/JPY dan karena lebih kuatnya penetapan Yuan Cina, lebih daripada yang diperkirakan.
Melemahnya dolar AS disebabkan karena sentimen yang dovish dari sikap Federal Reserve AS (the Fed) terhadap arah dari tingkat bunga. Sentimen pasar bersandar pada the Fed akan mulai melakukan penurunan tingkat bunga mulai bulan Juni.
Selama konferensi pers, ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memberikan catatan bahwa kenaikan yang tidak terduga di dalam pengangguran di AS akan bisa membawa bank sentral AS untuk mempertimbangkan penurunan tingkat bunga.
Menurut CME Group’s FedWatch Tool, pasar sedang memperhitungkan dalam harga kemungkinan 75% bahwa the Fed akan memulai pelonggaran pada bulan Juni, naik dari sebelum keputusan the Fed sebesar 59%.
Fokus utama pada minggu ini tetap pada pidato dari pembuat kebijakan moneter AS the Fed.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $2,157 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,140 dan kemudian $2,128. “Resistance” terdekat menunggu di $2,185 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,200 dan kemudian $2,223.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.