Rekomendasi Emas Mingguan 1 – 5 April 2024: Berada di Ketinggian “All-Time High”

480

(Vibiznews – Commodity) Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu, naik tajam dan duduk di ketinggan “All-time High” yang baru di $2,233 per ons di tengah perdagangan yang sepi pada hari libur merayakan kebangkitan dari Tuhan Yesus Kristus. Kebanyakan pasar utama dunia masih tutup meskipun Amerika Serikat tetap mempublikasikan data makro, Personal Consumption Expenditures (PCE) yang dipakai sebagai alat ukur inflasi oleh Federal Reserve AS.

Pada hari Jumat minggu lalu, Departeman Perdagangan AS melaporkan bahwa PCE inti AS bulan Februari naik 0.3%. Angka ini sesuai dengan yang diperkirakan para ekonom. Namun sebagai tanda bahwa tekanan inflasi belum pergi, laporan tersebut juga mencatat revisi naik dari inflasi bulan Januari dengan inflasi inti naik sebesar 0.5%.

Investor mendapatkan keyakinan di dalam emas dengan mereka mengantisipasikan tiga kali penurunan bunga oleh the Fed pada bulan – bulan yang akan datang dan juga penurunan bunga oleh bank – bank utama dunia lainnya.

Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee, cenderung mengambil sikap dovish, memperkirakan ada tiga kali penurunan bunga oleh the Fed meskipun demikian dia menekankan perlunya bukti – bukti bahwa inflasi telah mulai mereda sebelum mengimplementasikan Tindakan apapun juga.

Sementara itu, pembuat kebijakan di European Central Bank (ECB), Francois Villeroy, mengatakan bahwa mencapai goal inflasi ECB sebesar 2% adalah mungkin, meskipun dia memperingatkan meningkatnya resiko turun apabila ECB cenderung tidak mau menurunkan tingkat bunga. Sementara anggota dewan eksekutif ECB Fabio Panetta menyatakan bahwa kondisi untuk memulai pelonggaran kebijakan moneter sudah mulai muncul.

Di Eropa, Swiss National Bank, tanpa diduga menurunkan Tingkat bunganya pada pertemuan bulan Maret, sehingga memicu spekulasi bahwa bank – bank sentral utama dunia lainnya kemungkinan juga akan mengambil langkah – langkah yang sama.  Sementara itu, meskipun Bank of Japan menghentikan kebijaksanaan tingkat bunga negatipnya, BoJ diperkirakan akan tetap mempertahankan sikap yang akomodatif dalam jangka pendek.

Ketangguhan emas yang mengesankan terlihat dengan harga emas tetap naik meskipun dolar AS terus menguat. Dolar AS sedang dalam tren naik dengan mencetak keuntungan selama empat hari berturut-turut menjelang dan setelah keluarnya data inflasi AS, Personal Consumption Expenditures (PCE). Indeks dolar AS naik 0.20% ke 104.270.

Minggu ini, fokus pasar berada pada pasar tenaga kerja AS, dengan laporan Nonfarm Payrolls bulan Maret disoroti pada hari Jumat. Selain itu dinantikan juga para pembicara dari bank sentral – bank sentral utama dunia.

Angka employment yang lebih kuat diikuti dengan angka inflasi yang keras kepala akan bisa memaksa Federal Reserve AS untuk menunda dimulainya siklus pelonggaran yang semakin mendekat.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $2,202 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,170 dan kemudian $2,075.

“Resistance” terdekat menunggu di $2,251 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,268 dan kemudian $2,300. 

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.