Dorong Inovasi Digital, BI Buka Kompetisi Hackathon 2024

315
Dorong Inovasi Digital, BI Buka Kompetisi Hackathon 2024
Sumber: Bank Indonesia

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Di zaman yang serba digital, maka Bank Indonesia (BI) mendukung inovasi digital melalui gelaran Hackathon 2024.
Hackathon 2024 adalah kompetisi untuk memecahkan tantangan ekonomi dan keuangan digital melalui inovasi dan solusi berbasis teknologi.

Hackaton 2024 mengusung tema “Artificial Intelligence (AI) and Machine Learning (ML) for Digital Economy and Finance in Indonesia”.

Kompetisi ini bertujuan menciptakan sebuah ekosistem di mana ide-ide baru bisa tumbuh dan berkembang melalui inovasi dan kreativitas. Khususnya pada sektor ekonomi dan keuangan digital.

Rangkaian dan pendaftaran Hackathon BI resmi dibuka oleh Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta. Bersama Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Santoso Liem dan Ketua Data Science Indonesia (DSI), Nabil Badjri, di Jakarta (29/4).

Hackaton merupakan bagian dari perhelatan tahunan BI yakni Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) pada Agustus 2024 mendatang.

Hackathon terbuka bagi masyarakat umum (individu dan lembaga) dengan periode registrasi 29 April – 6 Juni 2024.

BI mengundang para talenta terbaik untuk mengikuti lomba dengan mengirimkan ide solusi inovatif dengan memanfaatkan AI dan ML.
Selanjutnya para talenta terpilih akan bersinergi dengan para pelaku sektor keuangan dan pakar pengembangan teknologi informasi melalui proses mentoring. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan prototipe produk/aplikasi bagi ekonomi dan keuangan digital Indonesia. Para talenta terbaik akan mendapatkan hadiah dengan total sebesar Rp.500 juta.

Memberikan leader’s insight, Gubernur BI, Perry Warjiyo menyatakan Hackathon ini merupakan salah satu bentuk dukungan penuh Bank Indonesia bagi digitalisasi. Ini berangkat dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025-2030.

Hackathon ini diarahkan untuk dapat menjawab 3 (tiga) permasalahan utama sebagai subtema, yaitu proses pengambilan keputusan yang efisien. Perluasan akseptasi pasar melalui penyediaan layanan yang inovatif, serta manajemen risiko dan pelindungan konsumen.

Tiga hal tersebut bermanfaat untuk menjawab tantangan pengambil kebijakan dan industri. Serta untuk kepentingan masyarakat sehingga kemudian dapat diimplementasikan dalam ekosistem digital.

“Digitalisasi menjadi keniscayaan kemajuan ekonomi nasional menuju negara berpenghasilan menengah ke atas. Melalui kompetisi ini, Bank Indonesia mengajak masyarakat untuk membangun negeri,” pungkas Gubernur Perry Warjiyo.

Setelah kick-off Hackathon, kegiatan dilanjutkan dengan seminar yang menghadirkan narasumber para ahli di bidangnya, akademisi. Serta komunitas AI/ML di Indonesia guna memperkaya pemahaman para calon peserta kompetisi.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting