(Vibiznews – Market Nover) Pasar perdagangan investasi global pada pekan ini akan mencermati keputusan suku bunga The Fed dan data tenaga kerja AS.
Pada Kamis dinihari ini akan dirilis keputusan suku bunga The Fed setelah pertemuan FOMC 2 hari, dimana diperkirakan secara luas The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah. Namun yang akan menjadi perhatian penting pasar adalah pernyataan The Fed setelah keputusan suku bunga tersebut, dimana pasar akan mencermati sinyal apakah The Fed akan kembali menunda penurunan suku bunga lebih lama atau tidak? Sejauh ini pasar memperkirakan Ketua Fed Jerome Powell akan memberi sinyal bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.
Pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga -25bp sebesar 2% pada pertemuan FOMC 30 April-1 Mei dan 10% pada pertemuan berikutnya pada 11-12 Juni.
Pasar juga akan mencermati data tenaga kerja AS pada pekan ini. Pada Rabu malam nanti akan dirilis data ADP Employment Change April yang diindikasikan menurun. Juga data JOLTs Job Openings Maret yang diindikasikan menurun.
Pada Kamis malam akan dirilis data jobless claim AS pekan lalu yang diindikasikan meningkat.
Pada Jumat malam akan dirilis data Non Farm Payrolls AS April yang diindikasikan menurun dan data Unemployment Rate AS April yang diindikasikan stabil.
Bagaimanakah pengaruh pernyataan kebijakan pejabat The Fed dan data tenaga kerja AS bagi pasar perdagangan investasi global?
Dari pasar Forex, dolar AS bergerak menuju level tertinggi sejak November menjelang Keputusan suku bunga The Fed. Ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama telah mendorong kenaikan imbal hasil Treasury AS secara tajam, meningkatkan nilai dolar.
Jika pernyataan pejabat Fed mendukung untuk menahan penurunan suku bunga AS, akan menguatkan dolar AS dan menekan mata uang saingan dolar AS lainnya. Namun sebaliknya jika pernyataan para pejabat Fed mendukung penurunan suku bunga lebih cepat, akan menekan dolar AS.
Namun jika data tenaga kerja AS terealisir menurun, akan dapat menjadi pertimbangan bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga lebih cepat, dan sentiment ini akan dapat menekan dolar AS.
Dari pasar Index, bursa Wall Street berakhir turun, tertekan lonjakan imbal hasil Treasury AS. Sedangkan Bursa Asia berakhir lemah mengikuti penurunan bursa Wall Street. Demikian juga Bursa Eropa bergerak hati-hati menjelang Keputusan kebijakan suku bunga AS.
Jika pernyataan pejabat The Fed memberikan sinyal perlambatan penurunan suku bunga AS, akan menekan bursa saham global. Namun jika The Fed memberikan sinyal mempercepat penurunan suku bunga AS, akan menguatkan bursa saham global.
Jika data tenaga kerja AS terealisir menurun, akan dapat menjadi pertimbangan bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga lebih cepat, dan sentimen ini akan dapat menguatkan bursa saham global.
Dari pasar Komoditas, harga emas bergerak turun, dengan menguatnya imbal hasil Treasury AS dan dolar AS. Sedangkan harga minyak turun akibat meningkatnya persediaan dan produksi minyak mentah di AS.
Jika pernyataan pejabat The Fed memberikan sinyal perlambatan penurunan suku bunga AS, akan menguatkan dolar AS dan menekan komoditas seperti emas dan minyak. Namun jika pernyataan pejabat The Fed memberikan sinyal penurunan suku bunga dalam waktu dekat, akan menekan dolar AS dan menguatkan harga emas dan minyak.
Namun selanjutnya jika data tenaga kerja AS terealisir menurun, akan menekan dolar AS dan dapat menguatkan harga emas dan minyak.