(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu pagi ini (14/5), terpantau rebound signifikan 71,398 poin (1,01%) ke level 7.155,161 setelah dibuka naik ke level 7.119,183.
IHSG bergerak bangkit dari koreksi kemarin ke seminggu lebih tertingginya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya mixed bias menguat mencermati Wall Street yang semalam berakhir menguat dengan Nasdaq mencetak rekor barunya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini menguat 0,10% atau 16 poin ke level Rp 16.094, dengan dollar AS di pasar uang Asia turun perlahan setelah melemah terbatas 2 hari di sesi global sebelumnya; dalam pergerakan sempit setelah rilis inflasi produsen (PPI) melebihi estimasi serta investor menantikan data inflasi konsumen (CPI) malam ini (WIB).
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.110, serta terpantau bangkit dari sekitar 1,5 minggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 35,420 poin (0,50%) ke level 7.119,183. Sedangkan indeks LQ45 naik 0,499 poin (0,06%) ke level 893,082. Pagi ini IHSG menguat 71,398 poin (1,01%) ke level 7.155,161. Sementara LQ45 terlihat naik 0,23% atau 2,044 poin ke level 894,627.
Tercatat saat ini sebanyak 237 saham naik, 213 saham turun dan 262 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street berakhir semalam dalam gain di mana Nasdaq mencetak rekor baru serta investor menantikan rilis inflasi CPI Amerika. Sedangkan, bursa regional pagi ini mixed bias menguat di antaranya Nikkei yang menguat 0,35%, dan Shanghai yang menurun 0,25%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini menguat tajam melanjutkan rebound sebelumnya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya mixed, mencermati Wall Street yang menguat dengan Nasdaq mencetak rekor barunya.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan meneruskan rebound dan bertahan di zona hijau, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.179 dan 7.267. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.022, dan bila tembus ke level 7.000.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
