(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan investasi global pada pekan ini akan mencermati data ekonomi dan inflasi di AS dan Eropa, juga pernyataan para pejabat The Fed.
Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari pada hari Selasa mengatakan bahwa dia mencari data inflasi positif selama beberapa bulan lagi sebelum merasa nyaman dengan penurunan suku bunga.
Beberapa pejabat The Fed juga akan memberikan pernyataan lagi sepanjang minggu ini, dan investor akan juga memperhatikan untuk mendapatkan petunjuk prospek kebijakan suku bunga The Fed.
Untuk data ekonomi, pada Kamis malam akan dirilis data GDP Growth Rate Q1 AS yang diindikasikan menurun. Juga akan dirilis data Jobless Claim AS minggu lalu yang diindikasikan meningkat.
Pada Jumat malam akan dirilis data Core PCE Price Index April AS yang diindikasikan stabil. Juga data Personal Income dan Personal Spending AS bulan April yang diindikasikan menurun.
Sebelumnya pada hari Selasa, dirilis data kepercayaan konsumen di Amerika Serikat meningkat pada bulan Mei setelah mengalami penurunan selama tiga bulan berturut-turut, namun masyarakat AS masih khawatir mengenai inflasi dan suku bunga.
Bagaimanakah pengaruh data ekonomi dan inflasi AS, serta pernyataan para pejabat The Fed bagi pasar perdagangan investasi global?
Dari pasar Forex, Dolar AS bergerak naik pada hari Rabu terdukung kenaikan imbal hasil Treasury AS dan pelemahan mata uang saingan dolar AS seperti Yen dan Euro.
Jika data ekonomi terealisir lemah dan PCE Price Index terealisir stabil, dan memicu sentimen The Fed akan menurunkan suku bunganya, akan dapat menekan dolar AS.
Dari pasar Index, bursa Wall Street ditutup mixed menantikan rilis data ekonomi dan PCE Price Index.
Sedangkan bursa Asia berakhir lemah, dan bursa Eropa juga bergerak lemah menantikan data ekonomi dan PCE Price Index.
Jika data ekonomi terealisir lemah dan PCE Price Index terealisir stabil, dan memicu sentimen penurunan suku bunga AS, akan menguatkan bursa saham global.
Dari pasar Komoditas, harga emas dan minyak bergerak turun tertekan penguatan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS.
Jika data ekonomi terealisir lemah dan PCE Price Index terealisir stabil, dan memicu sentimen penurunan suku bunga AS dan menekan dolar AS, akan menguatkan harga emas dan minyak.