(Vibiznews – Economy & Business) – Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2024 tercatat sebesar 139,0 miliar dolar AS. Angka ini meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir April 2024 sebesar 136,2 miliar dolar AS.
Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penerbitan global bond pemerintah.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga. Hal ini seiring dengan sinergi respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi. Dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Menurut Analis Vibiz Research Center Cadangan devisa Indonesia masih tinggi dengan ketahanan 6,3 bulan impor masih di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Hal ini cukup untuk menopang tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dari pengaruh ketidakpastian pasar keuangan global. Namun demikian mitigasi risiko tetap harus dillakukan pemerintah jika terjadi hal-hal diluar jangkauan pemerintah yang ada saat ini.
Belinda Kosasih/ VBN/ Managing Partner Vibiz Consulting